Ia berharap ASPROV PSSI Jawa Barat menindak tegas agar ke depan Liga 4 bisa menjadi contoh kompetisi pembinaan yang sehat dan berintegritas.
Baca Juga: Patriot FC Tiga Kali WO! Laga Liga 4 di Panca Waluya Purwakarta Batal Digelar
Isman Jerman: Kalau Begini, Liga Jadi Kayak Tarkam!
Kritik paling tajam datang dari pemerhati sepak bola lokal, Isman Jerman, yang menilai ketidakhadiran tim dalam pertandingan resmi seperti ini tidak bisa ditoleransi.
“Kalau sebelumnya kedua tim sudah menyanggupi, lalu satu tim tidak hadir, itu jelas melanggar regulasi. Harusnya ada sanksi denda atau bahkan pencoretan dari peserta Liga 4 Seri 1,” tegas Isman.
Menurutnya, peristiwa ini mencoreng semangat kompetisi dan merugikan banyak pihak, termasuk lawan mereka, Persipasi FC.
“Tim lawan memang dapat poin tiga, tapi mereka rugi waktu, tenaga, dan biaya. Kalau bisa, sistem ke depan dibuat home and away supaya lebih adil dan profesional,” tambahnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Abadi Nan Jaya (2025): Ketika Ramuan Jamu Bangkitkan Wabah Zombie di Desa Jawa
Isman juga menyoroti pentingnya tanggung jawab manajemen klub.
“Sanksinya harus ke manajemen. Jangan sampai liga ini jadi seperti turnamen antar kampung (tarkam). Kalau begitu, cita-cita pembinaan pemain muda di Jabar bisa gagal total,” ujarnya menutup pembicaraan.
Pelatih Persipasi FC: Kami Kecewa, Tapi Tetap Hormati Regulasi
Pelatih Persipasi FC pun tak bisa menutupi rasa kecewanya.
“Sangat disayangkan karena Patriot tidak hadir di laga terakhir. Kami tetap hormati regulasi, tapi semoga ke depan semua tim lebih disiplin,” ujarnya usai menerima keputusan WO.
Baca Juga: KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid, Terungkap Skema Fee Proyek 2,5 Persen di Dinas PUPR
Sementara itu, pelatih lokal Encang Ibrahim memilih tak banyak berkomentar.