PURWAKARTA ONLINE – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas tinggi.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Rabu, 19 November 2025 sekitar pukul 14.13 WIB.
Tak lama kemudian, status aktivitas gunung dinaikkan.
Dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas pada pukul 17.00 WIB.
Kenaikan status ini diumumkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah melihat potensi bahaya dan ancaman terhadap warga sekitar.
3 Desa di Lumajang Terdampak Erupsi Semeru
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops) BNPB, sudah ada tiga desa yang terdampak awan panas Gunung Semeru.
Tiga desa tersebut ialah:
- Desa Supit Urang
- Desa Oro-Oro Ombo
- Desa Penanggal
Ketiganya berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hingga Rabu malam, 300 warga telah dievakuasi. Petugas dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan bergerak cepat mengevakuasi warga yang berada di zona rawan.
Para pengungsi kini ditempatkan di lokasi yang dinilai aman.
Pemerintah juga menyiapkan fasilitas pendukung. Mulai dari layanan medis, logistik, hingga pusat informasi darurat bagi warga terdampak.
Baca Juga: BRI Perkuat Strategi dan Transformasi UMi, Kinerja Bullion Melonjak dan Laba BBRI Tumbuh
Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat 7 Hari
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menetapkan status tanggap darurat bencana alam selama 7 hari.
Status ini berlaku mulai 19 hingga 25 November 2025.