“Tentunya itu juga menjadi bagian yang kita dalami. Apakah dia ikut paham tertentu, terpapar oleh konten, atau hal-hal yang membuat dia tertarik dan sebagainya,” ungkap Kapolri.
Hingga kini, polisi baru menetapkan satu orang sebagai terduga pelaku.
Namun, penyelidikan tidak berhenti di situ.
Kapolri menegaskan, pihaknya masih membuka kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat atau memengaruhi pelaku.
“Saat ini masih satu yang kita dapati. Namun kita tidak berhenti sampai di situ. Kita terus melakukan penyisiran, apakah ada pihak-pihak lain,” tegasnya.
Baca Juga: Lirik Lagu “Teganya Kau” – Lyodra Ginting, Kisah Cinta yang Dikhianati
Densus 88 dan Forensik Turun ke Lokasi
Tim Densus 88 Anti-Teror bersama pusat laboratorium forensik Polri terus bekerja mengumpulkan bukti dan memeriksa barang-barang di lokasi kejadian.
Langkah ini dilakukan untuk mengungkap motif, memastikan tidak ada bahan peledak tersisa, serta menjamin keamanan lingkungan pendidikan di Jakarta.
“Semua hasil pemeriksaan nanti akan kami sampaikan setelah penyelidikan tuntas. Tujuan kami adalah memastikan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” kata Kapolri menutup pernyataannya.
Peristiwa ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading ini menimbulkan keprihatinan publik.
Banyak pihak berharap hasil penyelidikan bisa segera terungkap agar kejadian serupa tidak lagi mengancam dunia pendidikan di Indonesia.***