Namanya semakin dikenal setelah kembali terpilih di Pemilu 2024, dengan perolehan suara tertinggi.
Dukungan kuat masyarakat membuatnya maju di Pilgub Riau 2024, berpasangan dengan S.F. Hariyanto.
Pasangan ini menang telak dan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2025–2030 di Istana Negara.
Harapan besar pun mengiringi langkah Wahid.
Ia dianggap membawa semangat perubahan bagi Riau dengan citra “anak daerah yang berjuang dari bawah”.
Harapan yang Patah di Tengah Jalan
Namun, belum genap setahun menjabat, nama Abdul Wahid mencuat dalam kasus dugaan korupsi.
KPK menangkap Wahid melalui OTT di Riau pada Senin malam, 3 November 2025.
Meski belum ada keterangan resmi soal detail kasusnya, penangkapan ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat Riau yang sempat menaruh harapan besar padanya.
“Dulu kami bangga punya pemimpin sederhana, tapi sekarang rasanya kecewa,” ungkap seorang warga Pekanbaru di media sosial.
Bagi sebagian masyarakat, kisah Abdul Wahid terasa seperti ironi kehidupan: dari cleaning service hingga kursi gubernur, dan kini berujung di tangan KPK.
Profil Singkat Abdul Wahid
- Nama: Abdul Wahid
- Tempat, Tanggal Lahir: Indragiri Hilir, 21 November 1980
- Partai: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
- Pendidikan:
- S-1 Pendidikan Agama Islam, UIN Suska Riau (2004)
- S-2 Ilmu Politik, Universitas Riau (2021)
- Karier Politik:
- Anggota DPRD Provinsi Riau (2009–2019)
- Anggota DPR RI (2019–2024)
- Gubernur Riau (2025–2030)
- Organisasi:
- Wakil Ketua PWNU Riau (2011–2017)
- Ketua DPW PKB Riau
- Ketua Umum PTMSI Riau (sejak 2016)
- Profesi: Pengusaha (Direktur PT Malay Nusantara Cipta)
Dari Simbol Inspirasi Jadi Sorotan OTT KPK
Kasus Abdul Wahid menjadi pengingat bahwa integritas pejabat publik masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Sosok yang dulunya menjadi simbol perjuangan rakyat kecil, kini justru mencoreng kepercayaan masyarakat.
“Jabatan adalah amanah, bukan kebanggaan,” tulis seorang netizen di platform X, mengomentari kabar penangkapan Wahid.
Takdir memang berputar cepat.
Dari kuli bangunan menjadi gubernur, lalu berakhir di balik jeruji KPK.