news

Bikin Heboh! Tanpa Batu Bara Indonesia, Bangladesh Terancam Krisis Energi Begini Faktanya

Senin, 25 Agustus 2025 | 13:05 WIB
Foto Ilustrasi - Indonesia dan Bangladesh memperkuat kerja sama energi. ((Freepik/freepik))

PURWAKARTA ONLINE - Di balik megahnya pertumbuhan ekonomi Bangladesh, tersimpan ketergantungan besar pada batu bara Indonesia.

Angka-angka perdagangan 2024 berbicara lantang: 13,2 juta ton batu bara senilai USD 1,05 miliar mengalir dari Indonesia ke Bangladesh. Tanpa itu, mesin listrik negeri berjuluk "Emerald of the Bay" ini bisa terhenti seketika.

Hubungan ini ditegaskan kembali dalam The First Indonesia-Bangladesh Joint Committee Meeting on Energy di Yogyakarta, 22 Agustus 2025 lalu.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menekankan pentingnya kolaborasi energi di tengah guncangan global.

"Indonesia dan Bangladesh tengah menghadapi tantangan ganda, yakni memastikan ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujar Dadan.

Baca Juga: Amalia Mutya Viral Lagi di TikTok! Tapi Kok Akun Aslinya Hilang, ke Mana?

Batu Bara, Nyawa Listrik Bangladesh

Fakta pahit bagi Dhaka: lebih dari separuh kebutuhan listriknya ditopang batu bara impor. Dan Indonesia adalah pemasok terbesarnya.

Tanpa aliran stabil dari Kalimantan, jutaan rumah tangga Bangladesh berisiko gelap gulita.

Sekretaris Power Division Bangladesh, Farzana Mamtaz, bahkan menyebut Indonesia sebagai mitra yang tak tergantikan.

"Permintaan energi kami terus meningkat, yang membutuhkan inovasi dalam negeri dan kemitraan internasional yang lebih kuat. Dalam konteks ini, Indonesia berdiri sebagai mitra, negara yang kaya akan sumber daya energi dan keahlian teknologi, serta sahabat terpercaya di Asia," tegasnya.

Baca Juga: Bikin Heboh! Sosok Amalia Mutya Dicari-Cari Netizen, Asli atau Akun Palsu?

Ironi di Tengah Transisi Energi

Bangladesh memang telah mengadopsi Renewable Energy Policy 2025, menargetkan 20 persen energi terbarukan pada 2030 dan 30 persen pada 2040.

Halaman:

Tags

Terkini