Suara dari Lapangan
Salah satu pengendara, Kohar (35), warga Purwakarta yang melintas bersama keluarganya, mengungkapkan:
“Awalnya anak-anak saya takut lihat pocong-pocongan itu, tapi lama-lama malah ketawa. Seram tapi lucu sih.”
Baca Juga: Mahasiswa KKN STAI Al-Badar Cipulus Gotong Royong Atasi Dampak Longsor di Desa Pusakamulya
Kreativitas atau Tanda Krisis
Fenomena cosplay pocong ini menjadi cerminan kondisi sosial saat ini.
Meski mereka tidak mengemis secara langsung, cara yang mereka tempuh menunjukkan bagaimana pemuda usia produktif berjuang mencari nafkah di tengah tekanan ekonomi.
Kreativitas yang Menggugah
Kemunculan cosplay pocong di tengah jalanan macet Lembang bukan sekadar hiburan.
Ini adalah fenomena sosial yang menggambarkan semangat bertahan hidup dengan cara unik dan tak biasa.
Baca Juga: Perkuat Pendanaan Jangka Panjang, BRI (BBRI) Genjot CASA dan Digitalisasi Demi Likuiditas Stabil
Terlepas dari kesan menyeramkan, para pemuda ini menyuarakan satu hal: mereka butuh perhatian dan kesempatan.***