PURWAKARTA ONLINE, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono, menyusul gangguan sistem yang membuat nasabah tidak bisa bertransaksi sejak malam takbiran, 30 Maret 2025.
Keputusan ini diumumkan dalam rapat terbatas bersama direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, 8 April 2025.
Pramono juga memerintahkan pelaporan kasus ini ke Bareskrim Polri untuk penyelidikan lebih lanjut.
Ia menegaskan bahwa gangguan ini "sudah keterlaluan" dan tidak mungkin terjadi tanpa keterlibatan orang dalam.
Baca Juga: Inter Milan Serius Incar Jay Idzes, Bang Jay Bikin Nerazzurri Kepincut!
Langkah Tegas Pramono Anung
Dalam pernyataannya yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Pramono menyatakan, "Saya putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang. Ini sudah keterlaluan, tidak mungkin tidak melibatkan orang dalam."
Ia juga memperingatkan agar tidak ada campur tangan dari internal Pemprov DKI Jakarta dalam penyelesaian kasus ini.
"Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Ini untuk membangun kepercayaan publik bahwa pelayanan kami tidak terganggu."
Dampak Gangguan dan Target IPO Bank DKI
Gangguan layanan JakOne Mobile Bank DKI terjadi tepat sebelum Lebaran, menyebabkan nasabah kesulitan melakukan transfer antarbank dan pembayaran QRIS.
Meski demikian, Pramono memastikan dana nasabah tetap aman.
Ia menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh terulang, terutama karena Bank DKI sedang mempersiapkan diri untuk Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).