Siapkah ‘Rumah Anti-Rudal’ Tahan Gigitan Iran? Intip bunker Israel usai serangan Iran

Purwakarta Online - Dalam beberapa hari terakhir, citra satelit dan liputan langsung menunjukkan penampakan bunker perlindungan Israel yang diuji di tengah eskalasi rudal Iran.

Sebuah rudal balistik Iran bahkan berhasil menembus dinding bunker di Tel Aviv—menewaskan empat orang, tiga di dalam dan satu di luar ruang aman.

Menurut Reuters, sekitar 40% bangunan di Tel Aviv tidak memenuhi standar bunker terbaru, memicu gelombang kritik dan keresahan publik.

AP News menambahkan bahwa masyarakat pun memilih berlindung di stasiun kereta bawah tanah, parkiran mall, bahkan kamar terlindung di apartemen dari bangunan tua.

Baca Juga: BSU 2025 Cair Juni, Begini Proses Verifikasi dan Pencairan Dana Lewat BPJS Ketenagakerjaan

Di satu sisi, video viral di Facebook dan Telegram memperlihatkan PM Netanyahu yang “sembunyi” di bunker saat sirene meraung.

Ada juga detik-detik haru saat warga Tel Aviv, lengkap dengan sepatu, tas, dan peliharaan, berlarian memasuki stasiun kereta—layaknya cuti tak terduga namun penuh tekanan.

Seorang pemilik toko bercerita ke Instagram“Kita buka toko pagi, eh langsung ditutup karena sirene. Jadi buka warung kopi bunker-mini di sudut.”

Ungkapan ini menyiratkan humor getir bisnis dadakan di tengah krisis.

Baca Juga: Perang Iran Israel Memanas: Rudal Serang Seluruh Wilayah, Sirene Menggema di Seantero Negeri

Hukum Pertahanan Sipil Israel (1951) mengamanatkan setiap gedung harus miliki fasilitas "bomb shelter" atau ruangan aman bertulang beton.

Bentuknya bervariasi seperti ruang bersama bawah tanah, proteksi per-unit “mamad” (merhav mugan dirati), atau lantai aman bersama “mamak”.

Namun, model lama belum dirancang untuk menahan rudal balistik berkepala penembus bunker—jenis yang digunakan Iran.

Laporan Euronews/AP memperingatkan: sistem proteksi saat ini “tidak lagi cukup”—Iran bahkan menyarankan warga sipil Israel evakuasi daerah terdampak.