DPR Panas, Slankers Dingin
Ketika DPR mengancam akan melaporkan Slank ke Lembaga Kehormatan Dewan, dukungan untuk Slank justru mengalir dari berbagai kalangan.
Media ramai membela Slank, dan publik menganggap DPR terlalu baper.
Slankers di seluruh Indonesia bahkan membuat tagar dan aksi solidaritas, menegaskan bahwa kritik bukanlah penghinaan.
Slank tidak menyerang pribadi, tapi sistem yang korup.
Baca Juga: Ketua Komisi VII DPR Saleh Daulay Desak Pemerintah Evaluasi Penyaluran KUR Akhir 2025
Slank: Musik Bukan Sekadar Nada
Bimbim, Kaka, Ivanka, Abdee, dan Ridho terus melangkah.
Mereka membuktikan bahwa musik bisa jadi alat untuk mengedukasi dan menginspirasi.
Setelah kasus itu, Slank malah makin dikenal sebagai band yang berani melawan arus.
Dari lagu “Lapindo” yang menyoroti bencana industri, hingga “Gosip Jalanan” yang menggugat politikus culas, Slank menegaskan satu hal, musik mereka adalah bentuk cinta, cinta pada kebenaran.
Rakyat di Belakang Slank
Pada akhirnya, DPR tidak jadi menuntut. Suara publik terlalu kuat.
Slank tampil di berbagai acara, bahkan diundang lembaga-lembaga resmi untuk berbicara soal integritas.
Baca Juga: Mahfud MD Ditetapkan di Komite Reformasi Polri, Publik Tanya: Bisakah Reformasi dari Dalam?