Slank vs DPR RI: Saat Musik Jadi Peluru Kritik Sosial
PURWAKARTA ONLINE - Tahun 2008 jadi salah satu momen paling panas dalam perjalanan panjang band legendaris Slank.
Gara-gara lagu “Gosip Jalanan”, para wakil rakyat di Senayan sempat meradang.
Mereka menilai Slank melecehkan lembaga DPR RI lewat liriknya yang menyinggung soal korupsi dan perilaku pejabat.
Padahal, Slank bukan tanpa alasan menulis lagu itu.
Saat itu, mereka memang dipercaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai duta anti-korupsi.
Bimbim dkk memanfaatkan musik sebagai senjata untuk menyuarakan keresahan publik.
Tapi rupanya, suara rakyat yang mereka bawa justru dianggap terlalu tajam oleh sebagian anggota dewan.
Lagu 'Gosip Jalanan': Lirik yang Terlalu Jujur untuk Didengar
Dirilis dalam album PLUR (2004), lagu ini awalnya hanya dianggap sebagai kritik sosial biasa.
Namun, ketika Slank aktif mendukung KPK dan sering membawakan lagu itu di panggung, situasi berubah panas.
Beberapa anggota DPR merasa tersindir. Bahkan, Lembaga Kehormatan Dewan (BK DPR) sempat mewacanakan pelaporan hukum terhadap Slank.
Untungnya, rencana itu akhirnya dibatalkan setelah mendapat kritik dari publik.