Sinopsis Dying to Survive: Film Inspiratif, Cheng Yong Memerangi Kemiskinan dan Kanker dengan Obat Murah

photo author
- Jumat, 3 November 2023 | 06:00 WIB
Sinopsis film inspiratif Dying to Survive, perjuangan penyelundup obat untuk membantu para pasien kanker miskin (ist)
Sinopsis film inspiratif Dying to Survive, perjuangan penyelundup obat untuk membantu para pasien kanker miskin (ist)

PurwakartaOnline.com - Kisah hidup seorang pengusaha bernama Cheng Yong, atau biasa dipanggil Cheng, adalah contoh nyata keberanian dan tekad dalam menghadapi tantangan kehidupan. Sebagai seorang penjual obat-obatan khusus pria dewasa, Cheng telah mengalami banyak peristiwa yang mengubah hidupnya secara drastis.

Tidak seperti cerita pengusaha sukses lainnya, Cheng pernah berada di ujung keputusasaan. Bisnisnya terancam bangkrut karena obat-obatannya kurang laku, dan ia terpaksa menghadapi perjuangan yang jauh lebih besar. Cheng adalah seorang duda yang membesarkan putranya seorang diri setelah mantan istrinya meninggalkannya karena keterbatasan ekonomi.

Kisah Cheng yang menginspirasi ini dimulai ketika ayahnya sedang menderita tumor. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Cheng selalu menyempatkan diri untuk menjenguk ayahnya di rumah sakit setiap hari saat jam makan siang. Keputusasaan bertambah ketika mantan istrinya mengumumkan rencananya untuk membawa putranya pindah ke luar negeri. Cheng menolak keras, dan konflik pun pecah di antara mereka.

Baca Juga: Misteri 5 Orang yang Datang ke TKP Kasus Subang: Jejak Terkuak dalam Investigasi Kasus Pembunuhan

Chau, saudara perempuan Cheng yang bekerja sebagai polisi, mengancam Cheng setelah peristiwa tersebut. Chau bersumpah akan menghabisi Cheng jika ia berani menyakiti adiknya lagi. Konflik ini semakin memperumit kehidupan Cheng.

Namun, sebuah perubahan besar datang ketika seorang pria bernama Soyi mengajak Cheng bekerja sama dalam menyelundupkan obat kanker dari India ke Cina. Harga obat kanker di Cina sangat mahal, sehingga rencana ini menjanjikan keuntungan besar. Meski berisiko besar, Cheng terpaksa menolak tawaran tersebut meski sangat kecewa.

Namun, hidup Cheng berubah ketika ayahnya semakin memburuk akibat tumor. Cheng berusaha mencari cara untuk mendapatkan uang demi biaya operasi ayahnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menerima tawaran Soyi dan pergi ke India.

Baca Juga: Banpol Diduga Bersihkan TKP: Penyelidikan Kasus Pembunuhan Subang Terkait Perwira Polisi

Di India, Cheng berhasil menjalin kerja sama dengan seorang pemilik pabrik obat bernama Mr. KH. Mereka menandatangani kesepakatan, dan Cheng membawa pulang 100 botol obat pertama. Cheng dan Soyi mulai menjual obat tersebut, tetapi awalnya tidak ada yang tertarik. Namun, dengan usaha keras dan sistem reseller, mereka berhasil menjual obat-obatan tersebut.

Kisah Cheng semakin menginspirasi ketika ia memutuskan untuk menjual obat kanker dengan harga lebih terjangkau, terutama kepada penderita kanker yang miskin. Meskipun harga dari pabrik lebih tinggi, Cheng mengambil risiko rugi demi membantu mereka yang membutuhkan.

Namun, perjalanan Cheng tidak selalu mulus. Zang, seorang buronan yang terlibat dalam bisnis obat-obatan ilegal, mengancam Cheng untuk mengambil alih bisnisnya. Cheng berjuang untuk menjaga bisnisnya agar tetap memberikan obat kanker murah kepada mereka yang membutuhkannya.

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza: Konflik Hamas-Israel, Evakuasi Pertama ke Mesir

Kisah ini semakin rumit ketika seorang mantan sahabat, Hau, yang juga penderita kanker, terlibat dalam peristiwa tragis. Cheng menghadapi konflik batin yang sulit, terbagi antara menjalankan bisnisnya atau mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan temannya.

Akhirnya, Cheng ditangkap oleh polisi dan dijatuhi hukuman penjara. Meskipun kehilangan kebebasannya, Cheng meninggalkan warisan penting tentang keberanian dan tekad untuk membantu mereka yang membutuhkan obat kanker dengan harga terjangkau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X