bisnis

Pemerintah India Disebut Ingin Wajibkan Pelacakan GPS, Raksasa Teknologi Kompak Jawab Begini

Sabtu, 6 Desember 2025 | 16:05 WIB
Ilustrasi GPS (Pixabay)

PURWAKARTA ONLINE - Pemerintah India mempertimbangkan pelacakan GPS wajib di ponsel, namun mendapat penolakan keras dari Apple, Google, dan Samsung karena dinilai mengancam privasi.

Pemerintah India kembali menjadi sorotan setelah kabar bahwa mereka tengah mempertimbangkan aturan baru yang mewajibkan pelacakan GPS aktif di setiap perangkat ponsel.

Gagasan ini muncul tidak lama setelah pemerintah membatalkan kebijakan sebelumnya terkait kewajiban pra-instalasi aplikasi Sanchar Saathi.

Namun, bukannya mereda, perdebatan justru semakin panas, terutama setelah Apple, Google, dan Samsung secara tegas menyatakan keberatan mereka.

Baca Juga: PMK 81 Tahun 2025 Jadi Penyelamat, Pemerintah Pastikan Potensi Gagal Bayar Dana Desa Bisa Diatasi

Menurut laporan Reuters, proposal ini awalnya diajukan oleh industri telekomunikasi. Alasannya sederhana, akurasi pelacakan lokasi melalui menara seluler sering kali meleset.

Dengan teknologi A-GPS yang memanfaatkan sinyal satelit dan seluler, lokasi pengguna dapat ditentukan lebih presisi.

Namun ada satu syarat penting. Layanan lokasi harus selalu aktif, tanpa opsi bagi pengguna untuk menonaktifkannya.

Langkah ini langsung memicu kritik. Para pemerhati privasi menilai aturan tersebut dapat membuka pintu bagi pengawasan negara yang berlebihan dan menghilangkan kontrol pengguna atas perangkat mereka sendiri.

Baca Juga: Daftar BSU Online 2025: Fakta Penting, Syarat Resmi, dan Cara Agar Masuk Kandidat Penerima

Apple, Google, dan Samsung bahkan disebut telah mengirimkan surat rahasia kepada pemerintah India, menegaskan bahwa kebijakan semacam itu belum pernah diterapkan di negara mana pun.

Mereka menyebut kebijakan tersebut melampaui batas regulasi dan berpotensi berdampak buruk bagi kepercayaan publik terhadap teknologi.

Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Dalam Negeri India dikabarkan masih meninjau proposal tersebut.

Pertemuan dengan eksekutif industri ponsel yang dijadwalkan pekan lalu pun ditunda, tanpa penjelasan lanjut.

Halaman:

Tags

Terkini