bisnis

Pinjol Bunga 40% Jadi Bom Waktu! Teror Kolektor Hantui Keluarga hingga Rugikan Perusahaan

Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:55 WIB
Investor saham, Benny Batara Hutabarat alias Bennix. Pinjol berbunga 40% jadi bom waktu (Dok. YouTube Bennix)

PURWAKARTA ONLINE - Pinjol bunga 40% bikin korban sengsara. Kolektor teror keluarga & kantor, perusahaan terganggu, ekonomi RI dirugikan Rp1.650 triliun.

Pinjaman online (pinjol) kian menjadi bom waktu bagi ekonomi Indonesia. Dengan bunga mencekik hingga 40% per bulan, pinjol ilegal bukan hanya menghancurkan keuangan pribadi, tetapi juga keluarga, bahkan perusahaan tempat korban bekerja.

Seorang pria 30 tahun menjadi contoh nyata. Awalnya ia hanya berutang Rp16 juta. Namun karena gali lubang tutup lubang, jumlahnya membengkak hingga Rp300 juta dari 21 aplikasi pinjol.

Semua demi gengsi: ganti motor, beli iPhone, liburan, hingga membiayai mertua pulang kampung.

Lebih parah, dampak pinjol tak berhenti di dirinya. Perusahaan tempatnya bekerja ikut terganggu.

Pasalnya, debt collector pinjol bisa mendownload semua kontak di HP korban: istri, pacar, guru SD, bahkan manajer pabrik.

“Bayangkan, sampai Finance Manager dan Account Manager di pabrik diteror. Bahkan Instagram manajer pun dipenuhi komentar tuduhan bohong. Ujung-ujungnya, manajer takut ke kantor karena khawatir ditagih kolektor,” ungkap Chenel Youtube Bennex.

Baca Juga: Ratusan Pelajar Diamankan Polisi, Termasuk dari Purwakarta! Apa yang Terjadi?

Dari Masalah Pribadi Jadi Bom Waktu Ekonomi

Pakar investasi Bennix menegaskan bunga pinjol 40% per bulan jelas melampaui aturan OJK yang hanya membatasi 0,3% per hari untuk pinjol legal.

“Kalau Rp1 juta pinjam di pinjol legal, bunga maksimal Rp3.000 sehari. Tapi di pinjol ilegal bisa Rp400 ribu sebulan. Bedanya jauh sekali, jelas merampok masyarakat,” tegas Bennix di akun YouTube resminya.

Fenomena pinjol ini, kata Bennix, bukan lagi masalah individu, melainkan penyakit yang bisa menjalar ke perusahaan dan ekonomi nasional.

Saat ini, nilai transaksi pinjol sudah tembus Rp1.650 triliun, jumlah yang dianggap sebagai bom waktu ekonomi.

Baca Juga: Waspada Sesar Lembang: Patahan Aktif yang Mengancam Bandung Raya

Halaman:

Tags

Terkini