Purwakarta Online - Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tengah mengusung ide radikal untuk menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai badan usaha koperasi.
Hal ini muncul dari kesempatan yang diberikan Undang-undang, yang saat ini hanya mensyaratkan BUMN berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT).
Suroto PH, tokoh koperasi Indonesia, mengungkapkan dalam sebuah diskusi bahwa mengubah status badan hukum BUMN menjadi koperasi merupakan langkah revolusioner.
Menurutnya, hal ini adalah kesempatan bagi AMIN untuk membuat perubahan signifikan dalam ekonomi, dengan menempatkan koperasi sebagai subyek utama.
Baca Juga: Makin akrab: Adanya Sistem Planet Passport Persib: Inovasi Terbaru untuk Bobotoh
Dalam diskusi tersebut, Suroto juga menyampaikan keprihatinan terhadap nasib koperasi yang dinilai sebagai mainan politik dari rezim ke rezim.
Analis koperasi, Dr. Rino Sadanoer, menambahkan bahwa paradigma koperasi sebagai korban harus diubah, dengan fokus mengangkat orang yang tidak mampu.
Pentingnya peran koperasi dalam mendukung ekonomi rakyat menjadi sorotan, terutama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Mukti Asikin, pelaku koperasi, menekankan pentingnya pemerintah mendorong koperasi agar dapat berkiprah lebih aktif.
Baca Juga: Daftar Pemeran Film 'Agak Laen': Komedi Horor yang Membuat Ketawa sekaligus Terkejut!
Ia memberikan contoh keberhasilan Mondragon Corporation di Spanyol sebagai inspirasi.
Dalam konteks Indonesia, Mukti Asikin menyoroti posisi koperasi yang seharusnya tidak hanya berada di tengah-tengah, melainkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Dia menilai ideologi koperasi harus diperkuat, mirip dengan konsep di Singapura di mana buruh menguasai sektor ritel.
Melalui diskusi ini, Prof. Awalil Rizky, moderator dan Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, menegaskan komitmen AMIN terkait Koperasi UMKM.