Dari Limbah Paralon Jadi Dolar, UMKM Solo Binaan BRI Tembus Pasar Asia!

Peran BRI dalam Mendorong Inovasi

Eko mengakui, perjalanan bisnisnya tak semudah membalik telapak tangan.

Titik balik terjadi saat EANK Solo bergabung dengan Rumah BUMN BRI Solo pada 2016.

Dari sanalah ia belajar banyak hal, dari manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga cara membangun merek yang kuat.

“Dulu kami ini UMKM yang masih gaptek. Di Rumah BUMN BRI Solo, kami mulai paham cara jualan online dan branding. Bahkan lewat pameran BRI UMKM EXPO(RT), kami bisa bertemu langsung dengan buyer luar negeri,” ungkap Eko.

Tak berhenti di pelatihan, BRI juga memberi akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menopang modal kerja.

Baca Juga: BRI (BBRI) Catat Pertumbuhan Kredit Konsumer 10,65% di Agustus 2025, Dorong Ekonomi Nasional

Pendanaan inilah yang membantu EANK Solo menjaga produksi tetap berjalan lancar dan berani mengambil pesanan besar dari luar negeri.

“Proses pengajuan KUR di BRI cepat dan mudah. Modal itu kami pakai buat beli bahan baku dan memperluas produksi,” tambahnya.

Omzet Stabil, Lingkungan Ikut Terberdayakan

Kini, EANK Solo bisa memproduksi 15-20 unit sangkar ukuran sedang dan 10 unit besar setiap bulan.

Dengan omzet stabil antara Rp15 juta hingga Rp25 juta per bulan, Eko tetap berkomitmen memberdayakan lingkungan sekitar.

Ia melibatkan 2 pekerja di workshop, 2 tukang ukir, dan 4 pengrajin rumahan dari lingkungannya.

“Kita tumbuh bareng-bareng. Kalau usaha maju, warga sekitar juga ikut sejahtera,” ujarnya optimis.

Baca Juga: BMKG Catat Tiga Gempa Dekat Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang, Meski Aman, Warga Diimbau Tetap Waspada.