Danantara dan GEM Teken HoA Investasi Hijau Rp22 Triliun, Siap Bangun Smelter Nikel HPAL

photo author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 11:05 WIB
Ilustrasi Pertambangan Nikel Di Sumatera Danantara Indonesia & GEM sepakat investasi Rp22 triliun untuk bangun smelter nikel (Freepik.com)
Ilustrasi Pertambangan Nikel Di Sumatera Danantara Indonesia & GEM sepakat investasi Rp22 triliun untuk bangun smelter nikel (Freepik.com)

PURWAKARTA ONLINE - Kemitraan Danantara-GEM memperkuat hilirisasi nikel, menciptakan 80 ribu lapangan kerja, dan dorong ekonomi hijau Indonesia.

Danantara Indonesia dan GEM Co. Ltd. teken perjanjian investasi Rp22 triliun bangun smelter nikel HPAL. Proyek hijau ini ciptakan 80 ribu lapangan kerja.

Danantara Indonesia melalui Danantara Investment Management resmi menandatangani Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) dengan GEM Co., Ltd., perusahaan global asal Tiongkok yang dikenal sebagai pelopor metalurgi hijau dan ekonomi sirkular.

Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk investasi bersama dalam pembangunan fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan kapasitas produksi 66.000 ton nikel dalam bentuk endapan hidroksida campuran (MHP) per tahun.

Baca Juga: Menyedihkan! Budaya Kerja Indonesia Mulai Terkikis, Onboarding Abai Bikin Karyawan Baru Resah

Proyek strategis ini memiliki nilai investasi sekitar USD 1,42 miliar (Rp22 triliun). Kolaborasi ini memperluas kerja sama yang sebelumnya telah terjalin antara PT Vale Indonesia Tbk dan GEM, kini dengan tambahan Danantara sebagai mitra baru. Tidak tertutup kemungkinan partisipasi mitra global lainnya.

Mendorong Hilirisasi dan Energi Hijau

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyebut kemitraan ini sebagai tonggak penting dalam misi mempercepat transformasi sosial-ekonomi Indonesia melalui hilirisasi dan energi berkelanjutan.

“Dengan bekerja sama dengan pelopor global dalam metalurgi hijau, kami memajukan agenda hilirisasi Indonesia sekaligus memastikan keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi yang terdepan,” ujar Rosan.

Proyek ini dirancang dengan integrasi penelitian, energi hijau, serta sistem daur ulang siklus tertutup, menjadikannya model industri masa depan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Darurat Pinjol! Bennix Sebut Utang Online Bisa Hancurkan Keluarga dan Perusahaan

Ciptakan 80 Ribu Lapangan Kerja

Selain nilai ekonominya, proyek di Indonesia Green Industrial Park (IGIP) ditargetkan menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja dalam lima tahun ke depan.

Visi jangka panjangnya tak hanya terbatas pada pemrosesan nikel, melainkan juga merambah ke produksi material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, hingga manufaktur alat berat. Semua ini akan beroperasi dengan dukungan energi hijau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X