Merger Gojek-Grab: Strategi Bertahan atau Ancaman Monopoli?

photo author
- Rabu, 5 Februari 2025 | 20:26 WIB
Isu merger Gojek dan Grab kembali mengemuka di 2025. Apakah ini strategi bertahan di tengah persaingan ketat atau justru ancaman monopoli di Asia Tenggara? (Gojek)
Isu merger Gojek dan Grab kembali mengemuka di 2025. Apakah ini strategi bertahan di tengah persaingan ketat atau justru ancaman monopoli di Asia Tenggara? (Gojek)

PURWAKARTA ONLINE - Isu merger dua raksasa ride-hailing, Gojek dan Grab, kembali mencuat setelah Reuters melaporkan adanya pembicaraan antara kedua perusahaan.

Kabar ini bukan pertama kalinya muncul, mengingat sejak 2024 lalu wacana penggabungan dua platform ini telah beredar luas.

Menurut sumber Reuters, merger ini bertujuan mengurangi persaingan ketat dan menekan kerugian yang telah diderita selama bertahun-tahun.

Meski demikian, pihak GoTo Group dengan tegas membantah adanya kesepakatan merger.

Baca Juga: Sabar Tiada Batas! Istri Sah di Purwakarta Antar Selingkuhan Suami Melahirkan, Warganet Syok

"Perseroan ingin memberikan klarifikasi bahwa tidak ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa," ujar Sekretaris Perusahaan GoTo, RA Koesoemohadiani, Rabu (05/02).

Meski pihak GoTo membantah, saham GoTo tetap melonjak 7,4% dan Grab naik 8,8% pada Selasa (04/02).

Para investor tampaknya optimis bahwa merger ini bisa menjadi solusi bagi kedua perusahaan untuk mengatasi tekanan finansial.

Namun, ada tantangan besar yang menghadang.

Baca Juga: DIPERIKSA LAGI! Anne Ratna Mustika Jalani Pemeriksaan Kasus Gratifikasi di Kejari Purwakarta

Regulasi anti-monopoli di Indonesia dan Singapura bisa menjadi penghambat utama merger ini.

Jika kedua perusahaan bergabung, mereka akan mendominasi pasar ride-hailing Asia Tenggara yang mencakup lebih dari 650 juta konsumen.

Di sisi lain, merger ini juga berpotensi meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya layanan bagi konsumen.

Akankah merger ini benar-benar terjadi?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X