Pertanian Indonesia Hari Ini, Saatnya Beraksi di Tengah Kerusakan Ekosistem dan Korupsi

photo author
- Kamis, 5 Desember 2024 | 22:24 WIB
Petani di Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. (Dok. Barmoel)
Petani di Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. (Dok. Barmoel)

Apa yang bisa dilakukan petani Indonesia saat ini?

Pertanyaan ini semakin relevan di tengah gempuran gaya hidup modern yang serba instan.

Budaya barat hadir menjadi tren sehari-hari, sementara arah masa depan menunjukkan bahwa pola hidup seperti ini mungkin tak bisa bertahan lama.

Alasannya jelas, kerusakan ekosistem.

Perubahan iklim menjadi ancaman nyata, mempersulit kehidupan di berbagai sektor, termasuk pertanian.

Baca Juga: 27 Kader PDIP Dipecat Termasuk Jokowi, Gibran, dan Bobby! Pilpres 2024 Jadi Pemicu?

Pola bertani kita pun tak lepas dari gaya praktis.

Pestisida dan pupuk kimia sudah menjadi bagian dari rutinitas sebagian besar petani.

Namun, dampak jangka panjangnya mulai dirasakan.

Produk pangan yang kita konsumsi berisiko bagi kesehatan, sementara tanah semakin kehilangan kesuburannya.

Ini bukan hanya soal teknik bercocok tanam, tapi juga soal masa depan ketahanan pangan kita.

Baca Juga: Heboh Gus Miftah, Dari Kontroversi Olok-olok hingga Umrohkan Penjual Es Teh!

Kembali ke Pola Pertanian Organik

Saat ini, gerakan menuju pertanian organik mulai digaungkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X