Bagaimana TikTok Shop Matikan Penjualan Pasar Tanah Abang

photo author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 01:23 WIB
Dampak sepinya pasar Tanah Abang akibat banyak pembeli yang membeli di TikTok Shop dan hari ini fitur tersebut akan pada pukul 17.00 WIB  ((instagram @dealls.jobs) )
Dampak sepinya pasar Tanah Abang akibat banyak pembeli yang membeli di TikTok Shop dan hari ini fitur tersebut akan pada pukul 17.00 WIB ((instagram @dealls.jobs) )

PurwakartaOnline.com - Pasar Tanah Abang, yang dikenal sebagai surga perbelanjaan di Jakarta, mengalami gejolak yang signifikan akibat munculnya platform social commerce seperti TikTok Shop

Aktivitas perdagangan melalui TikTok Shop telah menggeser sebagian besar pembeli dari perdagangan konvensional ke dunia online atau e-commerce. 

Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana TikTok Shop bisa menjual barang dengan harga yang jauh lebih murah, bahkan di bawah harga modal?

Baca Juga: Strategi Cuci Gudang Pedagang Pasar Tanah Abang jadi Langkah Bunuh Diri: Polemik TikTok Shop

Uni, seorang pedagang berpengalaman di Pasar Tanah Abang, memberikan wawasan penting terkait dengan permasalahan ini.

Menurut Uni, barang-barang murah yang dijual di TikTok Shop sebagian besar adalah barang-barang yang tidak habis terjual di pasar tradisional.

Barang-barang tersebut, yang seringkali disebut sebagai "barang dingin," dioper ke pedagang online di TikTok Shop dalam jumlah besar dan dengan harga yang jauh di bawah harga pasaran.

Baca Juga: Inilah Biang Keladi Barang Murah TikTok Shop yang Menghancurkan Pasar Tanah Abang

Uni menjelaskan, "Itu barang dingin. Jadi barang yang tahun kemarin gak habis, kita jual murah ke orang yang live shopping di TikTok itu. Misalnya ada 400 pcs, biasa kita jual Rp195.000 per pcs, dilempar ke dia 400 pcs dengan harga cuma Rp95.000 per pcs."

Namun, ironisnya, live shopping di TikTok Shop justru berdampak negatif pada penjualan pedagang tradisional seperti Uni.

Salah satu alasan utamanya adalah harga jual produk yang dioper dari pihak pasar tradisional kepada pedagang live shopping sangat jauh dari harga pasaran dan harga reseller.

Baca Juga: Belasan Pelajar SMP Diamankan Polisi, Diduga Hendak Tawuran di Perbatasan Purwakarta-Bandung Barat

Hal ini menciptakan persaingan yang tidak adil di antara mereka.

Uni juga mengungkapkan, "Yang enggak enaknya, kita kan punya merek, saat dia live, dikasih lihat merek kita ke kamera, dan dibilangnya ‘kita jual cuma Rp150.000, mana dapat harga segini di tokonya’."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X