PURWAKARTA ONLINE - Gunung Parang yang terletak di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, kini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia.
Dengan ketinggian 983 meter di atas permukaan laut, gunung batu ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sejak 2013, Gunung Parang resmi dikembangkan sebagai objek wisata ekstrem.
Ikon utamanya adalah jalur panjat tebing dengan tangga besi yang menempel langsung di dinding batu, serta keberadaan hotel gantung pertama di Indonesia.
Namun, di balik popularitasnya, gunung ini menyimpan cerita mistis dan sejarah panjang yang jarang diketahui.
Baca Juga: Misteri Gunung Bongkok Purwakarta: Legenda Jonggrang, Mitos, dan Suara Gamelan Mistis
Jejak Sejarah Pajajaran di Gunung Batu
Menurut cerita warga setempat, nama asli Gunung Parang dulunya adalah Gunung Barang Panser Tunggal.
Dalam bahasa lama, barang berarti benda atau senjata, panser berarti berada di tengah, dan tunggal bermakna satu-satunya. Nama ini dipercaya berkaitan dengan fungsi gunung tersebut pada zaman Kerajaan Pajajaran.
“Dulu, Gunung Parang adalah tempat pembuatan senjata pusaka Prabu Siliwangi. Selain itu, juga menjadi lokasi pertapaan bangsawan Pajajaran,” ungkap salah satu tokoh masyarakat yang tinggal disana.
Cerita itu diperkuat dengan adanya beberapa petilasan yang dipercaya masyarakat sebagai bukti peninggalan leluhur.
Salah satunya adalah batu-batu menyerupai bentuk benda pusaka, serta lokasi yang disebut sebagai tempat bertapa tokoh-tokoh Pajajaran.
Baca Juga: Siklon Tropis Bualoi Picu Gelombang Tinggi, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Kisah Raden Surya Kencana