Mengungkap Sosok Kuda Sembrani Milik Eyang Cupu Manik di Wisata Gunung Cupu Purwakarta

Dalam legenda, Eyang Cupu Manik sering melakukan pertapaan di puncak Gunung Cupu, dan juga berkumpul bersama bangsa jin lain di Gunung Hejo, tepatnya di petilasan Prabu Siliwangi.

"Eyang Cupu itu bukan makhluk jahat. Ia penjaga. Ia punya wilayah dan sering berdiskusi dengan Prabu Siliwangi," ujarnya.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Mitos Eyang Cupu Manik dan Jejak Kuda Sembrani di Wisata Gunung Cupu Purwakarta

Kini, Gunung Cupu telah berubah menjadi salah satu tujuan wisata alam di Purwakarta. Meskipun medannya cukup terjal, namun daya tarik mistis dan pemandangan alam dari atas puncak membuat banyak pendaki tertarik datang.

Setiap akhir pekan, para wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah mencoba menaklukkan tebing batu Gunung Cupu yang tingginya mencapai sekitar 150 meter, hanya untuk melihat langsung jejak kuda yang menjadi buah bibir masyarakat.

Sampai saat ini, kebenaran tentang Kuda Sembrani masih menjadi misteri. Tidak ada bukti ilmiah yang bisa menjelaskan asal-usul jejak kaki di puncak Gunung Cupu.

Namun bagi warga sekitar, cerita ini bukan hanya legenda, tapi juga bagian dari warisan budaya dan kepercayaan lokal.

Baca Juga: Jejak Kuda Bersayap di Wisata Gunung Cupu Purwakarta, Mitos Pegasus Eyang Cupu Manik yang Melegenda

Gunung Cupu bukan hanya tentang batu dan tebing. Di baliknya ada kisah tentang kuda terbang legendaris, penjaga alam, dan dunia spiritual yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Purwakarta.

Sosok Kuda Sembrani adalah simbol kekuatan, penjagaan, dan juga cerita yang hidup dalam diamnya sebuah gunung.***