Heboh! Fenomena “Joki Strava” Bayar Orang untuk Lari Demi Pamer Prestasi di Medsos

PURWAKARTA ONLINE - Dunia olahraga lari tengah diguncang fenomena unik sekaligus kontroversial.

Di platform pelacak aktivitas olahraga Strava, muncul tren baru bernama “joki strava” praktik menyewa orang lain untuk berlari menggantikan pemilik akun demi memamerkan catatan jarak dan kecepatan yang mengesankan di profil mereka.

Padahal, Strava selama ini populer sebagai sarana pelari untuk memantau progres latihan, mencatat rekor pribadi, hingga bersaing di papan peringkat komunitas.

“Sayangnya, pengaruh media sosial membuat sebagian orang mencari jalan pintas untuk terlihat hebat di mata publik,” tulis The Running Week, dikutip Selasa (12/8/2025).

Baca Juga: Akun IG & TikTok Amalia Mutiya Zain Dicari Ribuan Warganet, Hasilnya Mengejutkan!

Menurut The Running Week, tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial menjadi pemicu utama.

Bagi pengguna yang sedang cedera, sibuk, atau kehilangan motivasi, menyewa joki dianggap sebagai solusi cepat agar tetap “eksis” di dunia lari digital.

Fenomena ini semakin menggiurkan ketika lomba virtual dan tantangan online menawarkan hadiah atau pengakuan publik.

Bagi sebagian orang, reputasi digital terasa sama berharganya dengan prestasi nyata.

Baca Juga: Viral! Amalia Mutiya Zain Ukhti Cantik Jawa Tengah yang Namanya Jadi Rebutan Netizen

Namun, tren ini menimbulkan dilema etis. Lari adalah olahraga yang mengedepankan kerja keras dan pencapaian pribadi.

Menggunakan jasa joki berarti memalsukan esensi olahraga itu sendiri, sekaligus merusak keadilan kompetisi di Strava.

Fenomena ini ternyata nyata terjadi di Indonesia. The Running Week menyoroti seorang remaja 17 tahun berinisial S, pemilik akun @Satzzyy di Strava, yang menawarkan jasa lari berbayar.

Tarifnya bervariasi: