Palisades Fire: Mimpi Buruk Los Angeles yang Mengubah Arah Kehancuran

PURWAKARTA ONLINE - Palisades Fire, kebakaran hutan terbesar di Los Angeles tahun ini, berubah arah dan menambah jumlah korban serta kerusakan.

Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa jumlah korban tewas, yang kini mencapai 16 orang, kemungkinan akan bertambah karena banyak warga masih belum ditemukan.

Kobaran api telah menghancurkan rumah, sekolah, dan tempat-tempat bersejarah, dengan lebih dari 10.000 bangunan rata dengan tanah.

Bencana ini memaksa lebih dari 100 ribu orang untuk mengungsi dari rumah mereka.

Baca Juga: Dimansyah Laitupa, Calon Suami Salma Salsabil: Profil dan Karier

Menurut Reuters, kosongnya Waduk Santa Ynez menjadi salah satu penyebab utama kesulitan dalam memadamkan api.

Banyak hidran di wilayah Palisades juga dilaporkan kering pada hari kebakaran terjadi.

Gubernur Gavin Newsom sangat menyayangkan situasi ini dan telah meminta penyelidikan mendalam terhadap DWP dan LA County Public Works.

"Penutupan waduk adalah keputusan fatal," tegas seorang pengamat kebijakan air.

Baca Juga: Hasil Seleksi CPNS Kemenag 2024 Resmi Diumumkan

Namun, Mantan Manajer Umum DWP Martin Adams menyatakan bahwa keberadaan waduk itu mungkin tidak banyak membantu.

Kondisi semakin memprihatinkan ketika api mulai bergerak ke wilayah baru, memicu lebih banyak perintah evakuasi.

Para korban mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi saat menyelamatkan diri. "Kami kehilangan segalanya dalam hitungan menit," ujar salah satu korban.

Dengan kobaran api yang belum sepenuhnya terkendali, tragedi ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana besar di masa depan.