Menyelisik Tantangan Utama Adopsi Teknologi AI Mobile yang Semakin Canggih: Peluang dan Tantangan di Era Digital

photo author
- Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:35 WIB
Meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) juga meningkatkan konsumsi energi.* ( pixabay)
Meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) juga meningkatkan konsumsi energi.* ( pixabay)

PURWAKARTA ONLINE - Kecerdasan buatan (AI) pada perangkat mobile kini semakin mendominasi pasar teknologi.

Dengan adopsi AI mobile yang berkembang pesat, pengguna semakin merasakan manfaat dari teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian terbaru dari Samsung dan firma riset Symmetry yang berbasis di London menunjukkan bahwa penggunaan AI pada smartphone jauh lebih populer dibandingkan perangkat lainnya, dengan 55% konsumen lebih memilih AI di ponsel mereka.

Namun, meski tren adopsi AI pada smartphone menunjukkan angka yang signifikan—dengan peningkatan hampir dua kali lipat dalam enam bulan, dari 16% pada bulan Juli menjadi 27% pada bulan Januari—masih ada tantangan besar yang harus dihadapi.

Baca Juga: Penurunan Kasus Kebakaran dan Peningkatan Misi Penyelamatan di Purwakarta: Tantangan dan Harapan Dinas Pemadam Kebakaran

Dalam artikel ini, kita akan mengulas tantangan utama yang menghalangi adopsi AI mobile yang lebih luas serta bagaimana inovasi terkini dapat menjawab kekhawatiran tersebut.

1. Rendahnya Kepercayaan dan Kurangnya Pemahaman tentang Manfaat AI

Menurut Dr. Chris Brauer dari Symmetry dan University of London, salah satu tantangan terbesar dalam adopsi teknologi AI mobile adalah rasa ragu yang dirasakan oleh pengguna terkait manfaat nyata dari teknologi ini.

Survei menunjukkan bahwa 56% pengguna merasa skeptis mengenai bagaimana AI dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, meski teknologi ini semakin canggih, sekitar 85% konsumen merasa kurang percaya diri untuk memanfaatkan potensi AI secara maksimal.

Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi dan panduan yang lebih baik untuk memperkenalkan penggunaan AI pada pengguna, agar mereka dapat merasakan manfaat yang sesungguhnya.

Baca Juga: Prabowo: Saya Malu Maju Lagi di Pilpres 2029 Jika ....

2. Kekhawatiran tentang Privasi dan Keamanan Data

Salah satu faktor yang paling mengkhawatirkan pengguna adalah privasi. Sekitar 90% pengguna mengungkapkan kekhawatiran terkait masalah privasi dan kepercayaan terhadap teknologi AI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X