Startup AI-Coustics Raih Pendanaan €1.9 Juta untuk Meningkatkan Kualitas Audio

photo author
- Sabtu, 30 Maret 2024 | 19:05 WIB
Ilustrasi live music. AI-Coustics, startup Jerman, mendapatkan €1.9 juta pendanaan untuk teknologi AI yang meningkatkan kejelasan suara dalam video (Unsplash.com)
Ilustrasi live music. AI-Coustics, startup Jerman, mendapatkan €1.9 juta pendanaan untuk teknologi AI yang meningkatkan kejelasan suara dalam video (Unsplash.com)

Purwkaarta Online - Sebuah startup Jerman, AI-Coustics, mengumumkan pendanaan sebesar €1.9 juta untuk mengembangkan teknologi yang bertujuan meningkatkan kejelasan suara dalam video.

Teknologi unik yang mereka tawarkan menggunakan kecerdasan buatan (AI) generatif untuk meningkatkan kejelasan suara dalam rekaman video.

Menurut salah satu pendirinya dan CEO AI-Coustics, Fabian Seipel, teknologi perusahaan mereka tidak hanya sekadar mengurangi kebisingan standar, tetapi juga bekerja di berbagai perangkat dan speaker.

"Kami bertujuan untuk membuat setiap interaksi digital, baik itu dalam panggilan konferensi, perangkat konsumen, atau video media sosial, sejelas siaran dari studio profesional," kata Seipel dalam wawancara dengan TechCrunch.

Baca Juga: Punkt Luncurkan MC02: Ponsel Pintar Alternatif untuk Privasi dan Minimalisme

AI-Coustics didirikan oleh Fabian Seipel, yang merupakan insinyur audio, bersama dengan Corvin Jaedicke, seorang dosen di bidang pembelajaran mesin di Universitas Teknik Berlin, pada tahun 2021.

Keduanya bertemu saat belajar teknologi audio di TU Berlin, di mana mereka sering menghadapi kualitas audio yang buruk dalam kursus online dan tutorial.

"Pasar perangkat lunak pemrosesan suara berbasis AI sudah sangat berkembang. Saingan AI-Coustics termasuk Insoundz dan Veed.io, yang juga menawarkan teknologi serupa," jelas Seipel.

Namun, AI-Coustics memiliki pendekatan unik dalam mengembangkan mekanisme AI untuk melakukan pekerjaan pengurangan kebisingan sebenarnya.

Baca Juga: Apple Digugat atas Praktik Monopoli Pasar Smartphone oleh Pemerintah Amerika Serikat

Mereka menggunakan model yang dilatih pada sampel suara yang direkam di studio AI-Coustics di Berlin.

“Kami mengembangkan pendekatan unik untuk mensimulasikan artefak audio dan masalah selama proses pelatihan,” tambah Seipel.

Meskipun demikian, ada kekhawatiran terhadap skema kompensasi satu kali untuk pencipta konten, mengingat model yang digunakan untuk melatih AI bisa menjadi sangat menguntungkan dalam jangka panjang.

Namun, kekhawatiran yang lebih besar adalah bias. Seipel mengatakan AI-Coustics fokus pada merekrut kontributor sampel bicara yang "beragam" untuk mengeliminasi bias.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X