ragam

Depopulasi Manusia: Benarkah Prabowo dan Bill Gates Uji Coba Vaksin demi Kendali Populasi?

Jumat, 30 Mei 2025 | 13:28 WIB
Guru Gembul ungkap teori soal Bill Gates dan Prabowo terkait vaksin dan isu depopulasi global. (Tangkap layar YouTube Guru Gembul)

PURWAKARTA ONLINE – Teori konspirasi kembali mencuat di tengah isu global terkait pertumbuhan penduduk dan pengendalian populasi manusia.

Kali ini, YouTuber ternama Guru Gembul mengangkat topik panas soal Bill Gates, Presiden Prabowo Subianto, dan dugaan uji coba vaksin yang disebut-sebut sebagai alat depopulasi manusia.

Dalam video episode 877 yang tayang pada 30 Mei 2025, Guru Gembul menyebut Bill Gates sebagai tokoh elite global yang sering dikaitkan dengan agenda tersembunyi.

Salah satu yang disoroti adalah promosi vaksin yang diduga disisipi chip untuk mengontrol pikiran manusia atau bahkan menghilangkan nyawa secara sistematis.

"Kalau benar depopulasi itu tujuannya, saya pribadi setuju," ujar Guru Gembul dalam videonya.

Baca Juga: Warga Purwakarta Cemas! Harga Sayur Meroket, Hewan Kurban Sakit Harus Disembelih Cepat Menurut MUI!

Ia kemudian menampilkan data real-time pertumbuhan penduduk dunia yang menunjukkan angka kelahiran jauh lebih tinggi dibanding angka kematian.

Setiap menit, sekitar 200–250 bayi lahir, sedangkan kematian hanya sekitar 100 orang per menit.

Menurutnya, pertambahan penduduk global yang begitu masif bisa menjadi ancaman serius bagi daya dukung Bumi.

Saat ini, populasi dunia mencapai 8,2 miliar jiwa, dan diprediksi meningkat menjadi 10 miliar jiwa pada tahun 2050.

Isu ini semakin panas karena nama Prabowo Subianto ikut disebut dalam dugaan kerja sama vaksin dengan pihak global.

Baca Juga: Isu Persikas Subang Dijual, Bupati Reynaldy dan Suporter Minta Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan

Meskipun belum ada bukti resmi, video ini langsung menarik perhatian jutaan warganet.

Guru Gembul juga mengutip peringatan dari ilmuwan ternama seperti Stephen Hawking dan Edward O. Wilson, yang menyebut manusia bisa punah pada tahun 2080 akibat ketidakseimbangan ekosistem.

Halaman:

Tags

Terkini