PURWAKARTA ONLINE - Pada hari ke-1.048 invasi Rusia ke Ukraina, perang yang terus berlangsung menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda. Meskipun pasukan Ukraina melakukan serangan balasan di wilayah Kursk, situasi di garis depan tetap penuh ketegangan.
Dalam lima bulan terakhir, Ukraina mengklaim sekitar 15.000 tentara mereka tewas, sebuah angka yang menggambarkan betapa besar korban yang jatuh dalam konflik yang sudah memasuki tahun keempat ini.
Perkembangan Terbaru di Garis Depan
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka telah merebut Desa Dachenske, sebuah desa di selatan Pokrovsk yang terletak di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Ini menunjukkan bahwa meskipun Ukraina berhasil melancarkan serangan balasan, pasukan Rusia masih mampu menguasai sebagian besar wilayah yang mereka incar.
Baca Juga: Cara Mencegah dan Mengelola Infeksi Human Metapneumovirus (HMPV)
Di sisi lain, serangan-serangan oleh pesawat nirawak Rusia di Kherson semakin menambah ketegangan.
Pada Senin lalu, serangan pesawat nirawak Rusia menghancurkan sebuah bus, menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya, memperburuk situasi di kawasan yang sudah terimbas konflik.
Kerugian Besar bagi Rusia di Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa Rusia telah menderita kerugian besar dalam lima bulan terakhir.
Pasukan Ukraina yang melancarkan serangan ke wilayah Kursk diperkirakan telah menyebabkan lebih dari 15.000 tentara Rusia tewas. Meski Ukraina menghadapi kerugian besar, klaim ini menunjukkan bahwa pasukan Rusia juga menghadapi tekanan berat di beberapa front.
Strategi Ukraina dalam membangun zona penyangga di wilayah selatan telah memaksa Rusia untuk mengalihkan unit-unit militernya dari garis depan di Ukraina timur.
Hal ini memperlihatkan bahwa meskipun konflik ini masih panjang, pihak Ukraina berusaha mengguncang ketahanan pasukan Rusia dengan serangan-serangan berkelanjutan.
Baca Juga: Indonesia Terancam Bencana Akibat Perubahan Iklim: Peringatan dari PBB untuk Masa Depan