Krisis Populasi dan Kerusakan Lingkungan, Guru Gembul Ungkap Bahaya Jumlah Manusia yang Terlalu Banyak

PURWAKARTA ONLINE – Dalam sebuah tayangan terbaru di YouTube bertanggal 30 Mei 2025, pengamat sosial dan pemilik kanal “Guru Gembul” membahas secara mendalam tentang krisis populasi global.

Ia menyampaikan bahwa jumlah manusia yang terus bertambah telah memberi dampak serius terhadap lingkungan hidup, termasuk kerusakan ekosistem dan kelangkaan sumber daya alam.

Guru Gembul menjelaskan bahwa manusia modern sangat bergantung pada sumber daya alam dalam skala masif.

Ia mencontohkan bagaimana hanya untuk satu porsi sarapan, manusia sudah menguras banyak unsur dari alam seperti air, tanah, dan bahan pangan.

“Satu orang saja bisa menghabiskan lahan, air, dan energi yang sangat besar. Lalu bayangkan jika ada 8 miliar orang,” ujarnya.

Baca Juga: Pertanian Teh Rakyat di Purwakarta Terancam Punah, LPPNU Temukan Masalah Serius

Ia mengkritik pola hidup manusia yang menyebabkan eksploitasi alam besar-besaran.

Menurutnya, sawah, peternakan, dan ladang yang terlihat hijau justru adalah bentuk dari kerusakan ekosistem asli.

“Dulu itu hutan, tempat tinggal hewan. Sekarang jadi monokultur sawah dengan pestisida dan pupuk kimia yang meracuni lingkungan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kebutuhan air pun semakin sulit dipenuhi.

Saat ini, rata-rata konsumsi air per orang mencapai 75 liter per hari, termasuk untuk mandi, mencuci, industri, hingga aktivitas digital seperti unggah video.

Baca Juga: KDM Murka! Dedi Mulyadi Semprot Suporter Persikas Subang di Acara Nganjang ka Rakyat

Padahal, air bersih yang layak konsumsi jumlahnya semakin terbatas.

Selain itu, Guru Gembul mengutip ilmuwan seperti Stephen Hawking dan O. Wilson yang memperingatkan bahwa manusia mungkin tidak akan mampu bertahan hidup melewati tahun 2080 jika tren ini terus berlanjut.