Krisis Transportasi Publik: Dampak Pengurangan Subsidi BTS Terhadap Mobilitas Masyarakat

photo author
- Selasa, 14 Januari 2025 | 09:35 WIB

PURWAKARTA ONLINE - Pengurangan subsidi layanan Buy the Service (BTS) yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia telah memunculkan dampak yang signifikan terhadap mobilitas masyarakat.

Program BTS yang semula dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi publik dengan tarif terjangkau kini menghadapi kendala serius, yang tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga memperburuk masalah transportasi di berbagai kota.

Apa Itu Program Buy The Service (BTS)?

Buy the Service (BTS) adalah skema layanan transportasi publik yang dikelola pemerintah daerah dengan bantuan subsidi dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Gagal Menikah, Calon Suami Tsaniyya Tawarkan Uang Kompensasi Rp 75 Juta, Tsaniyya Pilih Tempuh Jalur Hukum

Program ini bertujuan untuk menyediakan moda transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Layanan seperti BisKita Trans Pakuan, Trans Jogja, Batik Solo Trans (BST), dan Trans Metro Dewata (TMD) adalah contoh nyata dari keberhasilan BTS dalam mempermudah kehidupan sehari-hari warga, mulai dari pelajar hingga pekerja.

Namun, sejak adanya pengurangan subsidi, operasional sejumlah layanan BTS mulai berkurang bahkan dihentikan, yang memengaruhi mobilitas masyarakat secara langsung.

Dampak Pengurangan Subsidi Terhadap Masyarakat

1. Meningkatnya Biaya Transportasi
Pengurangan subsidi menyebabkan harga tiket transportasi publik naik drastis. Hal ini membebani masyarakat kecil, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada transportasi publik untuk pergi bekerja atau bersekolah.

Baca Juga: Penyelidikan Polisi Ungkap Alasan Pasutri Gelar Pesta Seks Swinger di Jakarta dan Bali

Sebagai contoh, warga Bogor yang mengandalkan BisKita Trans Pakuan kini harus menghadapi biaya transportasi yang lebih tinggi, yang sebelumnya bisa dijangkau dengan mudah.


2. Meningkatnya Penggunaan Kendaraan Pribadi
Karena layanan transportasi publik yang terbatas, banyak orang yang akhirnya beralih menggunakan kendaraan pribadi.

Hal ini memperburuk masalah kemacetan yang sudah parah di kota-kota besar. Kemacetan tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga berkontribusi pada polusi udara yang semakin memburuk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X