PURWAKARTA ONLINE – Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, menjadi perhatian utama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gunung Mas. Melalui situs resminya, idigunungmas.org, organisasi profesi kedokteran ini mengingatkan masyarakat tentang risiko besar dari penyakit yang kerap dianggap sepele ini.
"Hipertensi sering kali dianggap tidak berbahaya. Padahal, jika tak terkontrol, bisa memicu komplikasi serius," tulis IDI Gunung Mas di laman resminya.
Siapa Saja yang Rentan?
Penyakit ini umum menyerang usia 18 tahun ke atas, terutama mereka dengan gaya hidup tidak sehat. Pola makan yang sembarangan, minim olahraga, dan stres tinggi menjadi pemicu utama.
“Banyak yang tidak sadar, hipertensi itu silent killer. Gejalanya sering tak terasa, tapi dampaknya bisa fatal,” ujar IDI Gunung Mas.
Komplikasi Berbahaya
Jika dibiarkan, hipertensi bisa menyebabkan beragam komplikasi, seperti:
1. Penyakit jantung: Tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung.
2. Stroke: Pembuluh darah di otak bisa pecah akibat tekanan yang terus-menerus.
3. Gagal ginjal: Fungsi ginjal terganggu karena tekanan darah yang tinggi merusak organ ini.
Cara Mencegah Hipertensi
IDI Gunung Mas juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat guna mencegah hipertensi:
1. Jaga pola makan: Kurangi konsumsi garam dan makanan berlemak.
2. Rutin olahraga: Minimal 30 menit setiap hari.
Artikel Terkait
Dukung PERSIB di Laga Penentu vs Zhejiang FC!
Tiket Laga PERSIB vs Zhejiang FC Sudah Dijual di PERSIB App
Pesan Tiket PERSIB Vs Zhejiang FC Di PERSIB App! Dapatkan Diskon Hingga 20%?
Banyak Kejutan Tak Terduga! Ini Alasan Harus Nonton Drakor When The Phone Rings Episode 3-4
Heboh! Jadi Sorotan Publik, Nonton Drakor When The Phone Rings Episode 3-4
IDI Dogiyai, Upaya Tingkatkan Kesehatan Papua Tengah Hingga Pelosok dengan Pelayanan Terbaik
IDI Enarotali, Terobosan Layanan Kesehatan di Papua Tengah
IDI Gedong Tataan Beri Tips Cegah Rabies, Waspada Penularan Lewat Gigitan Hewan
Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 500 Meter
Gunung Semeru Erupsi, Warga Diminta Waspada Bahaya Lahar dan Awan Panas