Profil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua, Wadah Profesionalisme dan Etika Dokter Indonesia

photo author
- Minggu, 24 November 2024 | 16:07 WIB
Profil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua, Nusa Tenggara Timur (ISTIMEWA)
Profil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua, Nusa Tenggara Timur (ISTIMEWA)

PURWAKARTA ONLINE, AtambuaIkatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua merupakan cabang dari organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia yang menaungi para dokter di wilayah Atambua. Sebagai bagian dari organisasi yang telah berdiri sejak tahun 1950, IDI Atambua berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui profesionalisme, etika, dan inovasi di bidang kedokteran.

Visi dan Misi IDI

IDI memiliki visi untuk menciptakan dokter Indonesia yang beretika, mandiri, profesional, serta menjunjung tinggi kesejawatan. Hal ini tercermin dalam misi-misinya, seperti:

  1. Meningkatkan Nilai Etik, Kolegialitas, dan Kesejawatan Dokter Indonesia.
  2. Mewujudkan Dokter Indonesia yang Tangguh, Profesional, dan Sejahtera.
  3. Meningkatkan Budaya Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Percepatan Alih Teknologi Kedokteran.
  4. Meningkatkan "sense of belonging" dan "sense of participation" anggota terhadap organisasi IDI.
  5. Mewujudkan IDI menjadi organisasi modern, professional, dan terbuka.
  6. Mewujudkan Masyarakat Indonesia Sehat dan Bermartabat.

Layanan dan Keanggotaan di IDI Atambua

Sebagai cabang dari organisasi yang tersebar di 33 wilayah dan 242 cabang di Indonesia termasuk di Atambua, Nusa Tenggara Timur, IDI menyediakan berbagai layanan bagi para anggotanya. Dengan dukungan lebih dari 32.220 dokter di seluruh Indonesia, IDI berperan aktif dalam memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat.

Melalui situs resmi idiatambua.org, IDI Atambua juga menawarkan berbagai informasi dan karya ilmiah terkini dalam rubrik "Jurnal Ilmiah & Swara Dokter". Rubrik ini menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan temuan terbaru di dunia medis, memperkuat budaya penelitian di kalangan dokter.

Sejarah Singkat IDI

Sejarah IDI dihapus pada tahun 1926, ketika organisasi ini masih bernama Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VIG). Pada tahun 1950, IDI resmi didirikan melalui Muktamar Dokter Warganegara Indonesia, dengan Dr. Sarwono Prawirohardjo sebagai ketua umum pertama.

Sejak saat itu, IDI terus berkembang, termasuk dengan pembentukan kode etik kedokteran pada tahun 1969 dan penerimaan menjadi anggota World Medical Association (WMA) pada tahun 1953. Perjalanan panjang ini mencerminkan komitmen IDI dalam memajukan dunia kedokteran di Indonesia.

IDI Atambua, Pilar Kesehatan di Wilayah Perbatasan

Sebagai salah satu cabang IDI, IDI Atambua memainkan peran strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah perbatasan. Selain mendukung profesionalisme para anggotanya, organisasi ini juga aktif terlibat dalam program-program kesehatan masyarakat setempat.

Melalui visi dan misi yang kuat, IDI Atambua diharapkan terus menjadi motor penggerak dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X