Dibalik Varian Elektabilitas NU di Jawa Timur: Antara Ganjar, Prabowo, dan Anies

PurwakartaOnline.com - Pemilihan presiden adalah momen penting dalam kehidupan politik Indonesia.

Terlebih lagi, Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, memainkan peran signifikan dalam menentukan pilihan politik.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah lembaga survei telah merilis hasil yang berbeda-beda mengenai elektabilitas bakal calon presiden di kalangan NU di Jawa Timur.

Hasil survei ini menciptakan dinamika tersendiri dalam persaingan politik di Jawa Timur menjelang pemilihan presiden pada tahun 2024.

Baca Juga: Misteri Nama Anak Prabu Siliwangi: Kisah Dewi Rara Santang dan Jejaknya di Nusantara

Menggali Hasil Survei dari Berbagai Lembaga

Salah satu lembaga survei yang merilis data elektabilitas adalah "Poltracking Indonesia."

Hasil survei mereka sepanjang periode 25 September hingga 1 Oktober 2023 menunjukkan Prabowo Subianto memimpin dengan 41,7 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 37,5 persen, dan Anies Baswedan dengan 14,6 persen.

Hasil ini menunjukkan pertarungan ketat antara Prabowo dan Ganjar dalam memenangkan hati pemilih NU di Jawa Timur.

Lembaga survei lainnya, "Indikator Politik," merilis hasil survei sepanjang 14-20 September 2023 yang menempatkan Ganjar di posisi tertinggi dengan 26,9 persen, disusul Prabowo dengan 21,7 persen, dan Anies dengan 16,9 persen.

Baca Juga: Memilih Atap Fiber Semen Berkualitas Tinggi untuk Bangunan Anda

Hasil dari lembaga ini menunjukkan variasi signifikan dibandingkan dengan Poltracking Indonesia.

Surabaya Research Syndicate (SRS) juga memberikan pandangan yang berbeda.

Mereka mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto menduduki posisi puncak dengan 41,4 persen, sementara Ganjar berada di posisi kedua dengan 34,3 persen, dan Anies Baswedan dengan elektabilitas 13,6 persen.