Perkembangan budaya sunda setelah KDM menjadi Gubernur Jawa Barat

photo author
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:27 WIB
Dedi Mulyadi larang study tour usai dengar keluhan orang tua. Biaya Rp4 juta picu utang di rentenir desa alias Bank Emok. ((Instagram/dedimulyadi71))
Dedi Mulyadi larang study tour usai dengar keluhan orang tua. Biaya Rp4 juta picu utang di rentenir desa alias Bank Emok. ((Instagram/dedimulyadi71))

Ditulis Oleh Laili Badriah, Seorang Siswi Madrasah Aliyah YPMI Wanayasa. Peserta Kelas Menulis Purwakarta Online Academy (POA)

PURWAKARTA ONLINE - Sejak Pak Dedi Mulyadi menjabat gubernur, budaya Sunda telah mendapat ruang hidup yang lebih kuat dan relevan—dari bahasa, estetika, simbol, tradisi,hingga integrasi.

 Pak dedi sering menekankan bahwa budaya sunda bukan sekedar kesenian, tapi mencakup arsitektur,tata sosial , pakaian kuliner dan nilai kehidupan sehari-hari.

 Saat HUT jawa barat ke - 80 (Agustus 2025) seluruh rangkaian acara termasuk paripurna dan kirab kebudayaan mengusung tema kerjaan sunda , kirab pun menampilkan simbol simbol budaya dan kuliner tradisional dari berbagai daerah.

 Ini memperkuat narasi budaya sunda sebagai fondasi sejarah dan identitas provinsi.

Ddedi Mukyadi juga konsisten menggunakan bahasa dalam komunikasi sehari - hari termasuk dalam berpidato resmi hingga penggunaan bahasa sunda "buhun" yang kuno seperti saat peringatan hari jadi kota bogor pada 3 Juni 2025.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Manfaat POA

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 15:34 WIB

10 Tips Memulai Bisnis yang Sukses

Selasa, 7 Oktober 2025 | 22:57 WIB

Persiapan TC Taekwondo di MA YPPA Cipulus

Selasa, 7 Oktober 2025 | 21:27 WIB

Makesta IPNU IPPNU Kecamatan Wanayasa 2025

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 14:20 WIB
X