Ditulis Oleh Laili Badriah, Seorang Siswi Madrasah Aliyah YPMI Wanayasa. Peserta Kelas Menulis Purwakarta Online Academy (POA)
PURWAKARTA ONLINE - Sejak Pak Dedi Mulyadi menjabat gubernur, budaya Sunda telah mendapat ruang hidup yang lebih kuat dan relevan—dari bahasa, estetika, simbol, tradisi,hingga integrasi.
Pak dedi sering menekankan bahwa budaya sunda bukan sekedar kesenian, tapi mencakup arsitektur,tata sosial , pakaian kuliner dan nilai kehidupan sehari-hari.
Saat HUT jawa barat ke - 80 (Agustus 2025) seluruh rangkaian acara termasuk paripurna dan kirab kebudayaan mengusung tema kerjaan sunda , kirab pun menampilkan simbol simbol budaya dan kuliner tradisional dari berbagai daerah.
Ini memperkuat narasi budaya sunda sebagai fondasi sejarah dan identitas provinsi.
Ddedi Mukyadi juga konsisten menggunakan bahasa dalam komunikasi sehari - hari termasuk dalam berpidato resmi hingga penggunaan bahasa sunda "buhun" yang kuno seperti saat peringatan hari jadi kota bogor pada 3 Juni 2025.***
Artikel Terkait
Perbedaan Hukum di Indonesia Sebelum dan Sesudah kemerdekaan
Good Morning Agustus! Pagi Cerah Menuju Pribadi yang Terarah
Matahari Malu Muncul! Fenomena Langit Bersedih Abaikan Ajaran Rasul
Budaya Sunda Sebelum Kemerdekaan dan Sesudah Kemerdekaan
Ungkapan Secangkir Kopi Senja Membuat Luka Mereda Dalam Bahagia
Gaya Komunikasi Soekarno Dalam Perjuangan Kemerdekaan
Ngintip Sejarah RSUD Bayu Asih Purwakarta, Gara-gara Ibu Mertua Kena Serangan Jantung dan Saya Kena Serangan Nyamuk
Kenapa Biaya Pembayaran Pengobatan di Malaysia Lebih Murah Daripada di Indonesia
Karya dan Pengaruh Ismail Al-jazari dalam Sejarah Teknologi
Kenapa Hukum yang Berlaku di IndonesiaTtidak Mampu Memberantas Korupsi