Ditulis oleh Anggi Muhammad Ridwan, Siswa SMPN 1 Wanayasa. Peserta Kelas Menulis Purwakarta Online Academy (POA)
PURWAKARTA ONLINE - Tindakan dan penyebarluasan ideologi komunis yang dilakukan oleh PKI menimbulkan kecurigaan dari kelompok anti-komunis.
Hal tersebut juga mempertinggi persaingan antara elite politik nasional.Di tengah kecurigaan tersebut, Komandan Batalyon I Kawal Resimen Cakrabirawa Letnan Kolonel Untung yang merupakan pasukan khusus pengawal presiden, memimpin sekelompok pasukan dalam melakukan aksi bersenjata di Jakarta.
Pasukan tersebut bergerak meninggalkan daerah Lubang Buaya pada tengah malam, pergantian Kamis, 30 September 1956 menuju Jumat, 1 Oktober 1965.
Kudeta yang sebelumnya dinamakan Operasi Takari ini diubah menjadi G30S PKI. Mereka menculik dan membunuh dan menculik para petinggi Angkatan Darat.
Selain enam jenderal yang gugur, ada pula ajudan Menhankam/Kasab Jenderal Nasution, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, dan Pengawal Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena, Brigadir Polisi Satsuit Tubun.
Salah satu jenderal yang berhasil selamat dari serangan adalah AH Naustion. Namun, putrinya yang bernama Ade Irma Suryani Nasution tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu, G30S PKI di Yogyakarta dipimpin oleh Mayor Mulyono menyebabkan gugurnya TNI Angkatan Darat, Kolonel Katamso, dan Letnan Kolonel Sugiyono.
Kolonel Katamso adalah Komandan Korem 072/Yogyakarta, sedangkan Letnan Kolonel Sugiyono adalah Kepala Staf Korem. Keduanya diculik dan gugur di Desa Keuntungan, utara Yogyakarta.***
Artikel Terkait
Betrand Peto Minta Pelaku Fitnah Adiknya Dipenjara: Jangan Diampunin Ya, Ayah!
Ruben Onsu Ungkap Percakapan Emosional dengan Betrand Peto soal Kasus Fitnah Sarwendah
Viral Aksi Curanmor di Palembang, Pelaku Tembak Pengendara Wanita Saat Kabur
Heboh! Pelaku Curanmor di Palembang Diduga Gunakan Senjata Api, Warganet Geram
Ashanty Tutup 15 Toko Kue Lu’miere, Netizen Bertanya: Bangkrut atau Tak Laku?
Cak Imin Melayat ke Rumah Duka Suryadharma Ali: Sosok Pejuang dari Aktivis hingga Menteri
Kinerja BRI Tembus Laba Rp26,53 Triliun, Kredit UMKM Dominasi 80 Persen Portofolio
Dinamika Perkembangan Islam di Era Modern Indonesia
Perkembangan bahasa Sunda di Zaman sekarang
Ulasan Pidato KDM, Kenapa Komunikasi Publik Beliau Bisa Menghipnotis Rakyat Indonesia