Peminat Honda BeAT dan Scoopy Menurun: Dampak Kasus Rangka eSAF

PurwakartaOnline.com - Kasus rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) yang melanda produk Honda seperti BeAT dan Vario telah menimbulkan dampak signifikan pada pasar otomotif.

Penurunan peminat terhadap Honda BeAT dan Scoopy telah menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan terakhir.

Ramainya masalah rangka eSAF yang mengakibatkan sejumlah produk Honda, termasuk BeAT dan Vario, mudah patah dan keropos telah menimbulkan gelombang kekhawatiran di kalangan pembeli dan pedagang motor bekas.

Sebelumnya, para pembeli memilih Honda BeAT dan Scoopy karena kualitas dan daya tahan rangkanya yang terkenal.

Baca Juga: The Girl Fest Roadshow Bandung 2023 Sukses: Ajang Keseruan Para Perempuan Muda di Bandung!

Namun, seiring berjalannya waktu, penurunan minat terhadap kedua model ini semakin terasa.

Menurut Acoi, seorang pedagang motor bekas di Bekasi Barat, sejak munculnya kasus rangka eSAF, penjualan Honda BeAT bekas mengalami penurunan yang signifikan.

Sebelumnya, Honda BeAT tahun 2023 dapat terjual dengan harga mencapai Rp15,5 juta untuk varian CBS, sementara tipe Delux dan Street bisa dijual dengan harga di atas Rp16 jutaan.

Namun, situasi berubah drastis, dan sekarang harganya hanya mentok sekitar Rp13 jutaan.

Baca Juga: Inilah Daftar Pemenang Ballon d'Or 2023: Individu dan Tim dengan Prestasi Terbaik dalam Sepak Bola Dunia!

Hal yang sama juga dialami oleh pedagang motor bekas lainnya, seperti Firman di wilayah Tangerang.

Firman melaporkan bahwa minat pembeli terhadap Honda BeAT dan Scoopy menurun.

Bahkan, calon pembeli motor bekas kerap menanyakan tentang kondisi rangka motor sebelum memutuskan untuk membelinya.

Tentu saja, AHM telah berusaha mengatasi masalah ini dengan memberikan garansi rangka selama 5 tahun.