Nada serupa disampaikan pemerhati sepak bola Isman Jerman.
Ia menegaskan perlunya penegakan regulasi yang lebih ketat bagi peserta Liga 4.
“Kalau sebelumnya kedua tim sudah menyanggupi bertanding, lalu salah satu tidak hadir, itu jelas melanggar regulasi. Harus ada denda, bahkan pencoretan dari peserta,” tegas Isman.
Ia juga menyoroti kerugian yang dialami Persipasi FC, meski secara administratif mendapatkan poin tiga.
“Tim lawan tetap rugi, sudah keluar biaya, tenaga, dan waktu. Ke depan mungkin sistemnya dibuat home and away supaya lebih adil dan profesional,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Geger! Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Teras Rumah Kosong Jalan Tengah Purwakarta
Isman menambahkan, tanggung jawab terbesar ada di manajemen klub, bukan pelatih atau pemain.
“Sanksinya harus diarahkan ke manajemen. Jangan sampai liga ini jadi seperti turnamen antar kampung,” katanya.
Pelatih Persipasi FC: Disiplin Harus Jadi Kunci
Pelatih Persipasi FC mengaku kecewa atas ketidakhadiran Patriot FC, meskipun timnya otomatis meraih tiga poin.
“Sangat disayangkan Patriot tidak hadir. Kami berharap semua tim lebih disiplin agar kompetisi ini tetap sehat dan berjalan baik,” ucapnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Abadi Nan Jaya (2025): Ketika Ramuan Jamu Bangkitkan Wabah Zombie di Desa Jawa
Sementara itu, pelatih lokal Encang Ibrahim memilih tak berkomentar banyak.
“Mohon maaf, saya tidak bisa komentar. Saya hanya pelatih kampung, urusan melatih saja masih belajar,” katanya dengan nada rendah hati.
Evaluasi untuk ASPROV PSSI Jabar