Piala Asia Timur 2025: Jepang Tak Terkalahkan Lawan China Simak Fakta dan Analisisnya!

Baca Juga: KKN STAI Al Badar Cipulus Ikut Meriahkan Senam Pagi Ibu-Ibu PKK Sukamanah!

Jepang tak sekadar unggul; mereka bermain “ringan tapi tajam”.

Strategi tim milik Hajime Moriyasu, terutama menggunakan pemain muda, menghasilkan pressing agresif dan efektivitas menyusun serangan—terbukti lewat gol cepat Hosoya dan tembakan jarak jauh Mochizuki.

China? Lebih banyak mencoba bangkit dari performa buruk sebelumnya, seperti kalah 0-3 dari Korea Selatan.

Namun sang caretaker memilih eksperimen, memberi kesempatan regenerasi untuk generasi muda.

Baca Juga: Andini Permata Asal Malang? Ini Fakta Mengejutkan di Balik Video 3 Menit 21 Detik yang Viral dan Bikin Geger!

Hal ini positif jangka panjang, meski tak langsung efektif.

“FULL-TIME: Final Kejuaraan Sepak Bola EAFF E‑1 2025, MD‑2 JEPANG 2‑0 TIONGKOK ⚽ 11' Mao Hosoya …” Posting akun resmi Football Japan di Facebook.

“Tim muda ini butuh waktu pengalaman EAFF ini modal besar”  via komentar di platform TikTok akun nasional China.

Meski belum diverifikasi, komentar ini mencerminkan harapan regenerasi.

Baca Juga: Bukan dari Malang? Sosok Andini Permata Diduga Hanya Clickbait, Tapi Kenapa Bisa Viral Sekacau Ini?

Jepang kini berada di puncak klasemen dengan 6 poin, unggul selisih gol atas Korea Selatan.

China kering poin dan wajib menang saat hadapi Hong Kong (15 Juli) untuk menjaga peluang.

Matchday terakhir (15 Juli): Jepang akan bersua Korea Selatan—sebuah final mini: draw cukup untuk gelar, sementara Korea butuh kemenangan.

Dominasi Jepang tak terbantahkan, bahkan saat pakai pelapis kemampuan dan depth tim mereka mengerikan.