Cara Al Zaytun Menggalang Dana: Di Tengah Segala Kontoversi yang Tak Terbendung!

Inilah cara unik dan elegan Pondok Pesantren Al Zaytun menggalang dana untuk pembangunan masjid melalui budidaya jahe. Baca lebih lanjut di sini!

PURWAKARTA ONLINE - Memiliki masjid yang megah dan representatif untuk kegiatan ibadah dan pendidikan adalah dambaan setiap komunitas Muslim. Namun, membangun masjid tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Banyak masjid di Indonesia mencari dana dengan berbagai cara, mulai dari meminta sumbangan kepada warga sekitar hingga meminta-minta di jalanan.

Baca Juga: Sosok Kuat yang Melindungi Al-Zaytun: Fakta Menarik yang Mungkin Belum Kamu Ketahui!

Namun, Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, memiliki cara unik untuk menggalang dana pembangunan masjid terbesar di Jawa Barat.

Pondok Pesantren Al Zaytun memiliki program yang dikenal dengan sebutan Jammas (Jahe Membangun Masjid).

Program ini melibatkan para santri untuk ikut berpartisipasi dalam pengumpulan dana. Caranya adalah dengan menanam jahe di lahan pesantren.

Baca Juga: Rahasia Dana Desa: Alokasi dan Penyaluran Dana Desa per Desa di Indonesia

Jahe ini ditanam dan dirawat hingga tumbuh besar dan siap dipanen. Hasil panen jahe kemudian dijual, dan uang yang didapatkan digunakan untuk pembangunan masjid.

Selain Jammas, Pondok Pesantren Al Zaytun juga memiliki program Japale (Jahe Padi Kacang Kedelai). Melalui program ini, mereka menanam jahe padi dan kedelai.

Setelah panen, hasilnya dijual dan pendapatannya digunakan untuk pembangunan masjid serta keperluan pondok pesantren lainnya.

Baca Juga: Berapa Dana Desa dari Pemerintah?

Dengan cara ini, Pondok Pesantren Al Zaytun tidak hanya menggalang dana, tetapi juga turut serta dalam usaha pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Pilihan Pondok Pesantren Al Zaytun untuk menggalang dana melalui budidaya jahe dan tanaman lainnya adalah langkah yang cerdas dan bernilai tinggi.