Motif Pembunuhan Dea Permata Karisma di Purwakarta Berhasil Diungkap Polisi!

Ia bahkan mengaku pernah mengejar orang asing yang masuk ke rumah Dea.

Baca Juga: BRI Peduli Hidupkan Program Literasi Anak Negeri di NTB, Angkat Minat Baca Siswa Daerah Tertinggal

Semua itu, diduga polisi, hanyalah bagian dari skenario pelaku untuk mengalihkan kecurigaan.

Fery Riyana, suami korban, mengaku sempat berkoordinasi dengan pihak keamanan.

Ia diminta melapor resmi dan memasang CCTV.

Kamera pengawas akhirnya terpasang pada 5 Agustus, dan teror mendadak berhenti pada 12 Agustus, hari ketika pembunuhan terjadi.

Baca Juga: Plot Twist Pembunuhan Dea Permata Karisma di Purwakarta! Sosok Tak Terduga yang Jadi Tersangka

Detik-Detik Terakhir Korban

Tetangga korban, Salbiah, menjadi salah satu saksi kunci.

Ia mengaku masih sempat melihat Dea pagi itu dalam keadaan normal.

“Saya sempat sapa dia. Dia bilang buru-buru mau jemur pakaian sebelum hujan,” kata Salbiah.

Beberapa jam kemudian, Ade Mulyana berlari ke luar rumah sambil berteriak bahwa Dea dibunuh.

Baca Juga: Siapa Amalia Mutya Zain? ‘Ukhti’ Jawa Tengah yang Mendadak Viral & Jadi Misteri di Medsos

Saat warga mencoba masuk, jejak darah terlihat di dekat pintu dapur.

Ibunda korban, Yuli Ismawati, mengaku tak pernah menyangka orang yang selama ini dianggap keluarga justru menjadi pembunuh anaknya.