Bagi sebagian warga, cerita itu menjadi pengingat agar manusia tidak sombong dan selalu menghargai sesama.
“Setiap tempat punya penjaganya. Kalau kita datang dengan niat baik, pasti aman,” ucap Dadan, menutup pembicaraan dengan senyum tipis.
Kini, meski aura mistis masih menyelimuti, Jembatan Cisomang tetap berdiri megah—menghubungkan dua kabupaten dan dua dunia: dunia nyata dan dunia penuh misteri.***