• Senin, 25 September 2023

Film 365 Days terus dikritik karena kekerasan dan erotisme, Netflix tetap teguh menayangkan!

- Selasa, 13 Desember 2022 | 06:00 WIB
Film 365 Days merupakan film denga alur cerita yang cukup 'sadis'. Seorang wanita diculik mafia dalam waktu yang lama. (Netflix)
Film 365 Days merupakan film denga alur cerita yang cukup 'sadis'. Seorang wanita diculik mafia dalam waktu yang lama. (Netflix)


PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Netflix tetap teguh untuk terus menayangkan film 365 Days. Padahal film ini terus-menerus dikritik oleh berbagai pihak.

Film 365 Days merupakan film denga alur cerita yang cukup 'sadis'. Seorang wanita diculik mafia dalam waktu yang lama.

Kemudian wanita tersebut, sebagai korban malah jatuh cinta dengan mafia yang menyekapnya.

Selain berkonotasi dengan perdagangan manusia (human traficking), film 365 Days juga membubuhkan adegan dewasa yang terlampau erotis untuk platform yang mudah diakses secara umum seperti Netflix.

Baca Juga: Korupsi Menara Komunikasi PT JIP, Polri Tahan Dua Tersangka!

Salah satunya adalah Duffy, Penyanyi sekaligus penulis lagu Welsh ini menulis surat terbuka kepada kepala eksekutif Netflix, Reed Hastings.

Duffy mengungkapkan keprihatinannya terhadap film 365 Days tersebut. Sebuah film yang diangkat dari trilogi novel asal Polandia.

Novel trilogi 365 Days merupakan novel terlaris Polandia yang ditulis oleh Blanka Lipinska.

Film 365 Days dibintangi oleh Anna Maria Sieklucka, yang berperan sebagai wanita yang dipenjara oleh bos mafia Sisilia, yang memberinya waktu satu tahun untuk jatuh cinta padanya.

Baca Juga: Istri TNI diduga selingkuh, digrebek bersama pria lain di sebuah kamar pada pukul 4.30 pagi!

“Sangat menyedihkan bagi saya bahwa Netflix menyediakan tayangan semacam itu, yang 'memperindah' aksi kriminal penculikan. Kemudian mendistorsi adegan kekerasan seksual, serta perdagangan manusia sebagai film yang laris,” tulis Duffy.

“Tragisnya, namun dalam 365 Hari penderitaan mereka (korban perdagangan manusia dan kekerasan seksual) dijadikan 'drama erotis', seperti yang dijelaskan oleh Netflix.”

Suratnya Duffy ini diterbitkan oleh situs berita hiburan Deadline, menindaklanjuti petisi yang dibuat di Change.org.

Dimana aksi tersebut menyerukan agar film tersebut dihapus dari Netflix. Oleh karena menonjolkan perdagangan seks. Kemudian memfasilitasi agresi seksual terhadap perempuan.

Baca Juga: Bantah Ustad Abdul Somad, Guru Gembul justru sebut PACARAN bagian dari syariat Islam!

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X