Dalam konteks ini, investigasi mendalam dari segi keamanan, infrastruktur, keberlanjutan, lingkungan, dan faktor manusia menjadi kunci dalam menyusun berbagai standar baru pengembangan, pengujian, evaluasi, validasi, dan penyebaran teknologi alat transportasi masa depan tersebut.
Tak kalah penting, aspek keamanan siber juga perlu diperhatikan. Mobil terbang akan otonom, berbasis komputerisasi, dan terhubung ke jaringan terenkripsi untuk keperluan navigasi.
Untuk itu, diperlukan sistem perlindungan yang bisa memproteksi mobil terbang dari kejahatan siber.
Saat ini, teknologi mobil terbang memang masih dalam tahap pengembangan. Bisa jadi, masyarakat baru bisa merasakan transportasi udara baru tersebut 10 atau bahkan 20 tahun mendatang.
Baca Juga: Presiden teken PP penambahan penyertaan modal ke BTN Rp2,48 triliun!
Namun, langkah visioner harus sudah diambil dari sekarang. Indonesia akan menjadi pionir dalam pengembangan teknologi mobilitas cerdas.
Bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi pelaku utama untuk pembangunan mobil terbang di masa mendatang.***
Artikel Terkait
Antisipasi efek IKN, BSBK kembangkan pusat perbelanjaan baru di Kawasan Balikpapan!
indak lanjut Garut Festival 2022, Pemkab Garut siap fasilitasi ekspor pakaian anak ke Nigeria!
TEGAS! OJK cabut izin usaha PT BPR Telaga Sinarcahya di Gorontalo
Kementerian PUPR dukung Penggunaan kendaraan listrik!
Menteri Parekraf, Sandiaga yakin KUHP tak pengaruhi investasi parekraf Indonesia!
PT BIBU temui 11 Raja Bali bahas pembangunan bandara Bali Utara!
Pernikahan Kaesang dan Erina menjadi berkah untuk ekonomi rakyat!
Indonesian Paradise Property membangun negeri lewat industri properti!
Presiden teken PP penambahan penyertaan modal ke BTN Rp2,48 triliun!
Koperasi bermasalah jadi tantangan utama Kemenkop di tahun 2022!