H. Mahmud: Menanam cengkeh sudah tidak sesimpel jaman dulu

photo author
- Kamis, 5 Mei 2022 | 16:24 WIB
H. Mahmud Thohir, Bendahara KTNA Kabupaten Purwakarta. (Enjang Sugianto)
H. Mahmud Thohir, Bendahara KTNA Kabupaten Purwakarta. (Enjang Sugianto)

Purwakarta Online - Bendahara Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Purwakarta, H. Mahmud Thohir berbagi pengalaman mengenai bertani. Menurutnya, saat ini ada perbedaan cara tanam dibandingkan jaman dulu.

Pada tahun 70-an menanam apa-apa mudah, lubang tanam tidak perlu dalam juga tidak perlu pupuk. Terutama untuk menanam cengkeh.

"Jaman dulu (tahun 70-an) gali sedikit (lubang tanam), tak perlu pupuk langsung tanam. Dengan cara seperti itu, tanaman bagus-bagus," kata H. Mahmud kepada Purwakarta Online (Kamis, 5/5/2022).

Baca Juga: Bersiap hadapi krisis global, inilah 7 arahan Presiden!

Berbeda dengan jaman sekarang, teknologi dan teknik penanaman benar-benar harus sesuai dengan aturan.

"Apa yang diajarkan penyuluh pertanian harus benar-benar diterapkan sekarang mah," tegas H. Mahmud.

Masih menurut H. Mahmud, ada penyakit tanaman cengkeh yang disebut BKC. Mulai diketahui di kebunnya di Wanayasa Kabupaten Purwakarta muncul penyakit tersebut sekitar tahun 1997.

Baca Juga: Ambisi Indonesia sediakan truk ramah lingkungan berbahan bakar biosolar

Gejala pertama dari pohon cengkeh yang terserang BKC menurut H. Mahmud, ranting mati karena dalamnya keropos.

"Ranting cengkeh keropos, mati perlahan," ujarnya.

"Selanjutnya batang ke bawahnya juga ikut mati, termasuk batang utama," lanjut H. Mahmud.

Baca Juga: Inilah hasil kejuaraan Lomba Burung Berkicau Widodari Cup I di Surabaya

Penyebab rusaknya tanaman cengkeh, bukan hanya diakibatkan oleh hama dan penyakit. Cara panen yang tidak apik juga menyebabkan kematian.

"Cara panen sekarang tidak apik, dulu dahan dan ranting tidak diinjak saat panen. Pakai alat yang disebut tangga tau talajak, sekarang jarang yang mau pakai," pungkas H. Mahmud.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X