Proyeksi valuasi perusahaan bisa mencapai 1,5 triliun dolar, berpotensi menjadi IPO terbesar dalam sejarah, melampaui rekor Saudi Aramco.
Langkah ini menegaskan besarnya minat investor terhadap industri antariksa dan teknologi satelit.
Meski masih jauh dari eksekusi, kabar ini menjadi pengingat bahwa sektor teknologi frontier terus menawarkan peluang besar bagi masa depan.
Baca Juga: KPU Purwakarta Perbarui Data Pemilih Secara Realtime, Total Capai 770.338 Orang di 2025
Kemajuan Kesepakatan Perdagangan India-AS
Perwakilan Perdagangan AS menyebut tawaran yang diberikan India sebagai yang terbaik yang pernah diterima AS.
Kedua negara sedang menegosiasikan kesepakatan untuk meningkatkan perdagangan bilateral hingga 500 miliar dolar pada 2030, dari 191 miliar dolar saat ini.
AS menjadi mitra dagang terbesar India selama empat tahun berturut-turut.
Penguatan hubungan ini membuka peluang bagi sektor farmasi, teknologi, logistik, hingga ekspor komoditas.
Baca Juga: BLT Dana Desa di Sumbersari Cair, Rp72 Juta Digelontorkan untuk 20 KPM Selama 2025
Lonjakan Hindustan Zinc Berkat Harga Perak
Saham Hindustan Zinc naik sampai 5 persen karena harga perak menembus 61 dolar per ounce, mendekati rekor tertinggi.
Sebagai satu-satunya saham perak murni di India, perusahaan ini sangat sensitif terhadap harga komoditas tersebut. Sekitar 40 sampai 45 persen EBIT perusahaan berasal dari perak.
Hindustan Zinc juga menyetujui belanja modal senilai 30 ribu crore rupee untuk menggandakan kapasitas pengolahan logamnya.
Kabar ini memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor tambang dan logam berharga.