Delapan puluh persen pembelinya berasal dari Lampung, sementara sisanya tersebar melalui marketplace nasional.
Fokus Pada Lingkungan, Standar Baru UMKM
Yang membuat Batik Siger menonjol adalah komitmennya terhadap lingkungan.
- 70% pewarna alami
- limbah sintetis disaring hingga air buangan netral
- sisa kain diolah ulang menjadi produk baru
Prinsip zero waste ini membuat Batik Siger meraih Penghargaan Upakarti 2014 karena dampak sosial dan lingkungannya.
Baca Juga: Kejagung Cabut Cekal Bos Djarum Victor Hartono, Dinilai Kooperatif dalam Kasus Pajak
Peran Rumah BUMN BRI Sangat Krusial
Laila mengaku perkembangan usaha ini tidak lepas dari pendampingan BRI.
Ia mulai bergabung sejak 2011-2012 setelah ada imbauan pemerintah daerah agar UMKM mengikuti pembinaan.
Di Rumah BUMN BRI, ia mendapatkan ilmu praktis:
- cara mengatur manajemen usaha
- strategi pemasaran
- digital marketing
- penjualan via e-commerce
- pemahaman prosedur pinjaman bank
Semua pengetahuan ini diterapkan langsung di Batik Siger, membuatnya lebih siap bersaing di pasar modern.
Baca Juga: Purwakarta Lantik 4.408 PPPK Paruh Waktu, Langkah Bersejarah di Hari Guru Nasional 2025
BRI: Bukan Sekadar Bank, Tapi Mitra UMKM
Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, menegaskan bahwa BRI bukan hanya menyediakan akses permodalan, tetapi juga pembinaan sekaligus perluasan jejaring pasar.
Tujuannya jelas, UMKM Indonesia harus naik kelas dan memiliki daya saing global.
Strategi itu selaras dengan semangat Batik Siger yang ingin menjaga budaya lokal, memperkuat masyarakat, dan tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan.