Batik Siger Meledak! UMKM Lampung Naik Kelas Berkat Sentuhan Rumah BUMN BRI

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 08:12 WIB
Batik Siger terus berkembang lewat pemberdayaan Rumah BUMN BRI, menguatkan UMKM Lampung dan melestarikan budaya lokal. (Dok. BRI)
Batik Siger terus berkembang lewat pemberdayaan Rumah BUMN BRI, menguatkan UMKM Lampung dan melestarikan budaya lokal. (Dok. BRI)

Batik Siger Makin Mendunia, UMKM Lampung Naik Kelas Lewat Pemberdayaan Rumah BUMN BRI

PURWAKARTA ONLINE, Bandar Lampung - Di sebuah rumah batik di sudut Kota Bandar Lampung, beberapa pengrajin tampak tekun memainkan canting. Di antara aroma malam panas dan kain putih yang dibentang, lahirlah motif-motif khas Lampung yang memikat. Dari tempat inilah, Batik Siger tumbuh sebagai simbol budaya sekaligus bukti nyata pemberdayaan UMKM melalui dukungan Rumah BUMN BRI.

Laila Al Khusna, pendiri Batik Siger, menjadi sosok perempuan yang konsisten menjaga warisan wastra nusantara. Ia sudah lebih dari satu dekade mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan batik Lampung sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

Perjalanan Berawal dari Cinta dan Tantangan

Laila tumbuh di keluarga pengusaha batik. Kecintaannya pada wastra menguat ketika batik ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada 2009. Saat itu pemerintah daerah juga mendorong setiap provinsi memiliki batik khas sebagai identitas ASN dan BUMN.

“Saya melihat peluang itu. Tapi saat itu tidak ada pembatik di Lampung,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Berbekal ilmu dari orang tua, ia mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan Batik Siger pada 2008. Langkah ini menjadi tonggak awal hadirnya batik khas Lampung yang dikerjakan oleh masyarakat Lampung sendiri.

Namun jalannya tidak mulus. Laila bercerita bahwa ia pernah mendatangi RT, kelurahan, hingga kelompok arisan untuk mencari peserta, tapi tak ada yang berminat. Meski begitu, ia tak menyerah. Baginya, ilmu dari orang tua harus bermanfaat bagi masyarakat.

Kini, banyak alumninya yang sukses mendirikan usaha batik sendiri, menandai lahirnya generasi baru pengrajin Lampung.

Dari Pelestarian Budaya ke Jalan Ekonomi Baru

Batik Siger hadir dengan misi memperkenalkan keindahan budaya Lampung melalui motif khas, termasuk ornamen siger yang menjadi identitas daerah. Sekitar 80 persen penjualan berada di Lampung, sementara sisanya dikirim ke berbagai provinsi melalui e-commerce.

Tidak hanya memberdayakan, Batik Siger juga mengusung konsep ramah lingkungan. Laila mulai menerapkan pewarna alami hingga 70 persen produksi. Sementara penggunaan pewarna sintetis dilengkapi sistem penyaringan limbah agar tidak mencemari lingkungan.

Komitmen ini membuat Batik Siger meraih penghargaan Upakarti pada 2014 berkat kontribusinya terhadap sosial dan lingkungan.

Rumah BUMN BRI, Pendorong UMKM untuk Naik Kelas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Bank BRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X