Dari Jeruk Nipis Sampai Toko Pakaian: Kisah Inspiratif Delvi Adri
Delvi Adri sendiri dikenal sebagai sosok muda yang sarat pengalaman bisnis. Sejak usia 6 tahun, ia sudah terbiasa berwirausaha, mengelola pengadaan jeruk nipis di kampung halamannya.
Ia bahkan mengajak teman sebaya untuk ikut serta, dan hasilnya bisa ia nikmati sejak kecil.
Saat remaja, ia sempat membuka jasa servis komputer di Sumatra. Namun, karena kurang fokus, usahanya sempat terganggu oleh urusan pribadi.
“Waktu dan uang habis karena pacaran,” ujarnya sambil tertawa, mengingat masa lalunya yang penuh pelajaran.
Saat pandemi Covid-19, usaha toko pakaian miliknya di Purwakarta juga sempat bangkrut. Meski begitu, Delvi tak menyerah.
Baca Juga: Selisih Rp18 Triliun di Data Keuangan Pemda, Ini Penjelasan Mendagri Tito Karnavian
Ia terus mencoba berbagai peluang, mulai dari jualan es hingga usaha grosir kecil-kecilan, didukung oleh komunitas Minangkabau yang ada di Purwakarta.
“Modal paling utama itu kepercayaan,” tegasnya di hadapan peserta POA.
Dari Menulis ke Wirausaha
Instruktur POA, Dadan Hamdani, menjelaskan bahwa kelas menulis kali ini memang sengaja dikaitkan dengan tema kewirausahaan.
Tujuannya agar peserta bukan hanya bisa menulis, tapi juga belajar menumbuhkan gagasan dan kepercayaan diri.
“Tema diskusi bisa soal jajan, wisata, atau wirausaha. Tapi ujung-ujungnya tetap ke menulis. Karena menulis itu keterampilan, semakin sering dilakukan, semakin paham dan terampil,” jelas Dadan.
Baca Juga: Ribuan Guru Madrasah Mengamuk di Monas! Teriakkan Keadilan, Desak Pemerintah Akhiri Diskriminasi!
Kelas POA hari itu membuktikan bahwa menulis bisa menjadi pintu menuju banyak hal, termasuk peluang bisnis nyata.