Taruhan Nomor Satu Porinju Veliyath Turun 75 Persen Beginilah Investor Ulung Tetap Bertahan

photo author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 06:10 WIB
Ilustrasi saham grafik (freepik)
Ilustrasi saham grafik (freepik)

Baca Juga: James Riady Ungkap Alasan Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Dunia yang Terfragmentasi

Total kepemilikannya mencapai 5,7 persen dengan nilai sekitar 79 crore rupee. Angka ini menunjukkan tingkat keyakinan yang tidak kecil.

Jika melihat kinerja operasional, ada sisi yang memberi harapan. EBITDA perusahaan ini menunjukkan perbaikan nyata.

Dari kerugian sekitar 1 crore rupee pada tahun buku 2020, EBITDA berbalik menjadi laba sekitar 47 crore rupee pada tahun buku 2025.

Bahkan pada paruh pertama tahun buku 2026, EBITDA sudah mencapai 35 crore rupee. Ini menandakan bisnis inti mulai menemukan ritme.

Baca Juga: BRI Dukung Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun, Infrastruktur Strategis Sumbar Akhirnya Dipercepat

Namun masalah muncul pada laba bersih. Setelah sempat mencatat hasil yang tidak biasa pada tahun buku 2021, perusahaan ini kesulitan kembali ke jalur keuntungan bersih.

Inilah yang membuat banyak investor ragu dan memilih menjauh. Harga saham pun tertekan dalam.

Di sinilah cara berpikir Porinju berbeda. Ia tidak menutup mata terhadap risiko. Namun ia menilai bahwa perbaikan operasional dan potensi jangka panjang lebih penting daripada fluktuasi jangka pendek.

Ia percaya pasar sering bereaksi berlebihan, terutama pada saham yang sedang melalui fase transisi.

Baca Juga: Flyover Sitinjau Lauik Dibangun, Peran BRI Jadi Kunci Pembiayaan Infrastruktur Nasional di Sumbar

Ada beberapa pelajaran sederhana yang bisa diterapkan siapa pun, bahkan bagi yang baru belajar investasi. Pertama, jangan hanya melihat harga saham.

Pelajari bisnis di baliknya dan perhatikan apakah operasionalnya membaik. Kedua, bedakan antara masalah sementara dan kerusakan bisnis yang permanen.

Ketiga, tentukan tujuan jangka panjang sebelum mengambil keputusan, agar tidak mudah goyah oleh emosi pasar.

Kisah Porinju Veliyath mengingatkan kita bahwa keberanian dalam dunia modern bukan soal nekat, melainkan soal pemahaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X