BI Turunkan Bunga Ke 5%, Ekonomi Hijau Jadi Jalan Keluar dari Perangkap Ekstraktif

photo author
- Rabu, 3 September 2025 | 09:48 WIB
Bank Indonesia turunkan bunga ke 5%. Ahli ingatkan bahaya ekonomi ekstraktif, solusi ada di ekonomi hijau. (Genta)
Bank Indonesia turunkan bunga ke 5%. Ahli ingatkan bahaya ekonomi ekstraktif, solusi ada di ekonomi hijau. (Genta)

PURWAKARTA ONLINE - Bank Indonesia (BI) baru saja menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,00%.

Kebijakan ini dipuji sebagai langkah untuk menjaga stabilitas Rupiah dan memacu pertumbuhan ekonomi.

Namun, di balik kabar baik ini, ada kenyataan pahit: Indonesia masih terjebak pada ekonomi ekstraktif.

Artinya, pertumbuhan kita masih terlalu bergantung pada tambang, lahan, dan sumber daya alam yang digali tanpa henti.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn 3 September 2025: Fokus Tinggi, Rezeki Lancar, dan Cinta Semakin Hangat

Direktur Celios, Bima Yudistira, mengingatkan, “Harga komoditas itu tidak bisa kita kontrol. Hari ini nikel jatuh, padahal kita bangga punya cadangan terbesar. Ini bukti betapa rapuhnya ekonomi ekstraktif.”

Saatnya Bicara Ekonomi Hijau

Dalam podcast Linomix, host Fahri No Swift mencoba membedah persoalan ini dengan gaya santai tapi serius. Ia mengangkat istilah yang makin sering terdengar: ekonomi hijau.

“Mungkin kita sering dengar ekonomi hijau di berita atau media sosial. Tapi apa sih sebenarnya ekonomi hijau itu?” tanya Fahri membuka obrolan.

Ekonomi hijau adalah sistem yang tidak hanya mengejar pertumbuhan, tapi juga menjaga lingkungan. Dengan kata lain, keuntungan finansial dan kesejahteraan sosial bisa dicapai tanpa merusak bumi.

Baca Juga: 7 Tuntutan Mahasiswa Purwakarta, Dari RUU Perampasan Aset hingga Copot Kapolri

Evolusi Pertumbuhan

Sejarah membuktikan, setiap kali ekonomi tumbuh, polusi ikut naik: emisi gas rumah kaca, limbah, hingga kerusakan ekosistem.

Pertumbuhan memberi lapangan kerja, pendapatan, dan konsumsi, tapi juga meninggalkan jejak destruktif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X