PURWAKARTA ONLINE - Indonesia sering bangga dengan kekayaan sumber daya alamnya.
Namun, di balik megahnya ekspor nikel, batu bara, dan sawit, ada kenyataan pahit: ekonomi ekstraktif gagal menciptakan lapangan kerja luas.
Bahkan, model pembangunan ini justru memperparah pengangguran.
Direktur Eksekutif Celios, Bima Yudhistira, mengingatkan bahwa ekonomi berbasis pengerukan alam sangat rapuh.
Harga global yang naik-turun tidak bisa dikendalikan, sementara dampaknya pada rakyat—termasuk penyediaan pekerjaan—sangat terbatas.
“Ekstraktif ini selalu buat kita kejang-kejang. Karena sensitifitasnya di luar kendali pemerintah maupun pelaku usaha domestik,” kata Bima.
Baca Juga: Ancaman Nyata di Balik Tambang, Indonesia Harus Lepas dari Jerat Ekonomi Ekstraktif
Sedikit Pekerjaan, Banyak Kerusakan
Sektor tambang dan komoditas memang menghasilkan devisa besar, tetapi sifatnya padat modal, bukan padat karya.
Artinya, meski investasi triliunan rupiah masuk, jumlah tenaga kerja yang diserap sangat sedikit.
Lebih buruk lagi, banyak pekerjaan di sektor ekstraktif bersifat sementara.
Ketika tambang selesai dieksploitasi atau harga komoditas jatuh, ribuan pekerja bisa kehilangan mata pencaharian. Akhirnya, pengangguran meningkat.
Pertumbuhan Tidak Menjamin Lapangan Kerja
Perjalanan Indonesia menuju negara maju masih panjang. Meski saat ini sudah masuk kategori upper middle income country, itu tidak otomatis berarti aman dari pengangguran.
Artikel Terkait
Sumut Memanas! OKP Lintas Iman Bersatu Lawan Aksi Anarkis, TNI-Polri Diminta Lebih Persuasif
Demo Mahasiswa Purwakarta Soroti Kesejahteraan Rakyat dan Gaya Hidup Pejabat
Ungkap Misteri Ciri Keturunan Prabu Siliwangi Ternya Ada Tahi Lalat Segitiga & Garis Rahasia di Tangan
Tiga Falsafah Prabu Siliwangi yang Mengejutkan: Rahasia Hidup Raja Pajajaran Terkuak
7 Tuntutan Mahasiswa Purwakarta, Aksi Demo Panaskan Jalan Ciganea
Demo Mahasiswa Purwakarta Blokade Jalan Ciganea, DPRD Akhirnya Turun Tangan
Ungkap Falsafah Tritangtu Sunda di Buana, Sistem Politik Sunda Kuno yang Bikin Tercengang
Demo Purwakarta: Dari Blokade Jalan, Ban Dibakar, Hingga Ancaman Gerakan Lanjutan
Rintik Terakhir di Viu Tayang Berapa Episode? Ini Detailnya
Jumlah Episode Rintik Terakhir di Viu: Ternyata Cuma Segini!